jpnn.com, JAKARTA - Menekan angka pengangguran terdidik, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggandeng 70 organisasi profesi di seluruh Indonesia untuk berkontribusi pada perguruan tinggi. Salah satu caranya adalah dengan bergabung pada forum komunikasi organisasi profesi iptek.
"Mudah-mudahan ini bisa berkontribusi dan memberikan guidance pada pemerintah, khususnya di profesi iptek ini," ungkap Menristekdikti Mohamad Nasir pada Konferensi Nasional Forum Komunikasi Organisasi Profesi Iptek di Kantor Kemenristekdikti, Selasa (30/10).
BACA JUGA: Tugas Baru Perguruan Tinggi: Membina Ideologi Mahasiswa
Regulasi yang dibutuhkan Kemenristekdikti, lanjut Nasir, adalah yang bisa memberikan standard bagi pendidikan profesi di Indonesia, termasuk profesi insinyur, akuntan, dan sebagainya.
"Jangan sampai ada lag (ketimpangan) antara dunia akademik dengan industri. Ini penting sekali. Saya mohon organisasi (profesi) iptek ini menjadi mediator bagi masalah negara tersebut," ungkap Nasir.
BACA JUGA: Kemendikbud Belum Tahu Model Baru SBMPTN 2019
Nasir berharap organisasi profesi bisa memberi standard bagi seluruh program studi terkait profesi tertentu, tidak hanya terkait insinyur.
"Kalau organisasi profesi bisa menetapkan ini, perguruan tinggi bisa menyesuaikan apa yang diinginkan profesi untuk menentukan pendidikan yang lebih baik," ungkap Nasir.
BACA JUGA: Siap Laksanakan Model Baru SBMPTN 2019
Konferensi yang dihadiri Nasir ini menyepakati untuk membentuk forum komunikasi organisasi profesi dan mempercayakan Herman Dardak dari Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) sebagai ketua dan Profesor Kholil dari Perhimpunan Tenaga Ahli Lingkungan Indonesia (PTALI) sebagai sekretaris jenderal dari forum yang akan terbentuk tersebut. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 11 Ribu Mahasiswa Korban Bencana Dapat Beasiswa
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad