Tekan Penularan dan Kematian, Pemerintah Perkuat Testing dan Tracing Covid-19

Minggu, 01 Agustus 2021 – 17:31 WIB
Reisa Broto Asmoro. Foto: Humas BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, pada Agustus ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah mengingatkan bahwa selama 76 tahun merdeka, semua krisis, kesulitan yang dihadapi selalu bisa dilewati.

“Begitu juga dalam menghadapi masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini. Kuncinya bersama-sama bekerja merespons Covid-19,” ujar Reisa dalam siaran persnya, Minggu (1/8).

BACA JUGA: Angka Testing Covid-19 di Surakarta Masuk 5 Besar, Ini Kata Gibran

Menurut Duta Perubahan Perilaku ini, dalam menurunkan angka kasus dan kematian akibat Covid-19 yang naik, pemerintah akan memperkuat testing dan tracing, terutama di permukiman padat penduduk.

Pemerintah berkomitmen meningkatkan testing dari yang saat ini berkisar hampir 200 ribuan ke sekitar 300 ribu/hari bahkan menjadi 400 ribu/hari.

BACA JUGA: Duh, Masih Ada Warga Tolak Rapid Test saat Tracing, TNI-Polri Terpaksa Turun Tangan

Koordinator PPKM Jawa-Bali sekaligus Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan telah menegaskan testing dan tracing ini akan melibatkan semua komponen.

Reisa menjelaskan mekanisme tracing kontak erat akan dilakukan secara digital yang dilakukan para relawan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang terlatih serta relawan lapangan yang terdiri dari TNI, Polri, serta aparatur sipil negara yang ditugaskan.

BACA JUGA: Reisa Minta Masyarakat tidak Khawatir Kehabisan Stok Vaksin Covid-19

Dia menambahkan, hasil tracing akan diinput secara digital dalam sistem Silacak Kementerian Kesehatan.

Setiap kontak erat yang ditemukan, akan dipastikan melakukan karantina dan entry test pada hari pertama untuk mengetahui status kesehatannya serta exit test pada hari ke-5 karantina, memastikan yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala sama sekali dan dapat dinyatakan tidak terinfeksi.

“Satu hal yang harus diantisipasi dan dicerna seksama adalah dengan masifnya pelaksanaan testing dan tracing, ada kemungkinan kasus konfirmasi harian akan naik karena kapasitas testing yang meningkat,” kata Reisa.

Berhubungan dengan kapasitas testing dan tracing yang meningkat, lanjutnya, kontak erat dengan hasil positif berdasarkan entry test atau exit test juga akan dibawa ke tempat-tempat isolasi terpusat untuk mendapatkan perawatan.

"Isolasi terpusat yang telah disiapkan pemerintah sudah siap dengan perangkat pendukung operasionalnya," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa penting bagi masyarakat yang positif Covid-19 untuk melakukan karantina di tempat isolasi terpusat guna pemulihan kondisi serta melindungi orang di sekitarnya.

Selain RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Reisa menyebut telah dioperasikan Rusun Nagrak yang dapat menampung hingga 10.000 pasien serta rusun Pasar Rumput dengan kapasitasnya mencapai 6.000 tempat tidur. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler