Tekan Penyebaran Corona, Singapura Bagi-Bagi Perangkat TraceTogether

Rabu, 01 Juli 2020 – 14:50 WIB
Perangkat TraceTogether. Foto: dok BBC

jpnn.com, SINGAPURA - Mempercepat pencegahan penyebaran corona, otoritas Singapura membagikan perangkat pelacak kontak atau contact tracing berkemampuan bluetooth kepada warganya secara gratis.

Perangkat yang disebut TraceTogether itu merupakan alternatif dari aplikasi pelacak kontak yang disediakan pemerintah.

BACA JUGA: Jumatan di Singapura, Mendaftar Melalui Internet, Diawasi Ketat Sama Polisi

Dikutp dari laman BBC, Rabu (1/7), alat tersebut ditujukan bagi warga Singapura yang tidak memiliki atau memilih tidak menggunakan smartphone.

Pada gelombang pertama, perangkat pelacak covid-19 didistribusikan kepada orang lanjut usia yang rentan, dan tidak memiliki dukungan keluarga atau memiliki masalah mobilitas.

BACA JUGA: Kabar Buruk dari Pakar Epidemiologi Tiongkok soal Puncak Pandemi Corona

Perangkat dengan sistem token yang memiliki kode QR dan tidak perlu diisi. Daya tahan baterai hingga sembilan bulan.

Alat TraceTogether menggunakan sinyal Bluetooth yang terintegrasi dengan yang lain atau dengan smartphone yang sudah mengunduh aplikasi pelacak.

BACA JUGA: Status Terkini Pembakar Mobil Mewah Via Vallen, Siap-Siap..

Pengguna akan diberi tahu oleh petugas pelacakan kontak, jika mereka berada di dekat seseorang yang terinfeksi virus corona.

Jika mereka kemudian terinfeksi virus Covid-19, data yang bersangkutan akan diunduh dari perangkat miliknya.

Otoritas Singapura menepis kekhawatiran yang timbul karena privasi pengguna alat itu. Mereka beralasan alat itu tidak dirancang untuk menandai pergerakan masyarakat.

Menurutnya, data yang dikumpulkan oleh perangkat akan dienkripsi dan disimpan dalam token selama maksimal 25 hari.

Pihak berwenang nagara tersebut juga mengatakan, data tidak dapat diakses dari jarak jauh, karena token itu tidak memiliki kemampuan internet atau seluler.

Fitur lain yang disoroti oleh pemerintah adalah bahwa token tidak memiliki konektivitas Global Positioning System (GPS), sehingga perangkat ini tidak menyimpan data lokasi pengguna.

Pemerintah Singapura menerangkan, sejak TraceTogether diluncurkan pada Maret lalu, aplikasi itu telah diunduh sekitar 2,1 juta orang.

Otoritas mengatakan mereka perlu meningkatkan partisipasi dalam program TraceTogether secara signifikan, lantaran Singapura telah mulai membuka kembali ekonominya.

Awal bulan ini pemerintah Singapura mulai melonggarkan pembatasan sosial yang disebut Circuit Breaker, termasuk membuka kembali toko-toko ritel dan makan yang diizinkan di gerai makanan dan minuman. (mg9/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler