Tekan Populasi, Kucing Dimandulkan

Rabu, 12 Januari 2011 – 13:45 WIB
JAKARTA - Populasi kucing liar di wilayah Jakarta Selatan kian menggilaUntuk itu, pemerintah setempat melakukan razia kucing liar dan diterilisasi secara masal untuk menekan perkembangan populasinya

BACA JUGA: Pengelola Busway Belum Punya Solusi

Sterilisasi atau dimandulkan itu dilakukan Sudin Peternakan dan Perikanan Pemkot Jaksel bekerjasama dengan RS Hewan Jakarta dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang DKI Jaya.

Menurut Kepala Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Chaidir Taufik, pertumbuhan populasi kucing sangat cepat
Untuk satu kucing bisa melahirkan empat sampai enam anak kucing

BACA JUGA: Rektor Untag Akan Dilaporkan ke KPK

Dia memprediksi, di setiap RT ada 8 ekor kucing liar
Artinya populasi kucing liar mencapai 49.152 ekor di Jakarta Selatan

BACA JUGA: Presiden Bahas Perluasan Jakarta

Angka tersebut akan bertambah cepat, dan tumbuh minimal 200 persen dalam tahun berikutnya"Untuk itu, sterilisasi terhadap kucing itu perluKarena dalam satu tahun kucing dapat beranak hingga dua kali," ujarnya.

Selasa (11/1) siang kemarin, di Jakarta Selatan disterilisasi sebanyak 50 kucing liarPuluhan kucing liar jantan dan betina dijaring di kawasan Kalibata, RW 006, Pancoran, Jakarta SelatanSelain menekan angka pertumbuhan kucing liar, tujuan lain untuk menekan penyakit rabies di wilayah Jakarta Selatan.

Sementara itu, Direktur RS Hewan Jakarta, DrHErdwin Satya Darma menambahkan, kegiatan ini rutin dilakukan juga berkaitan dengan kesehatan nasionalMenurutnya, kucing yang akan kawin dapat menimbulkan kegaduhan.

Sementara sterilisasi dilakukan yaitu jika kucing jantan diikat saluran testisnya, sedangkan pada kucing betina indung telurnya, uterus dan atau ovarium (rahimnya) diangkat"Ovarium itu yang menyebabkan birahi tinggi pada hewan," katanya pada wartawan.

Sebagai tanda kucing liar yang sudah disterilisasi dapat dikenali dengan ujung telinga bagian kiri yang sudah dipotong selebar 0,5 cmSetelah disterilisasi, 50 kucing liar itu akan dikembalikan ke tempat asalnya RW 006, KalibataNamun demikian, biasanya warga menolak jika kucing liar dikembalikan ke lokasi yang sama"Karena kita sudah berkoordinasi dengan ketua RT dan RW setempat, maka kucing-kucing tersebut tetap akan dilepas di lokasi yang sama," katanya.

Selain itu, di tahun 2010 ada 68 ekor anjing liar, dan kucing liar 376 ekor terjaringPetugas juga sebelumnya melakukan vaksinasi rabies pada kera, kucing dan anjingDi tahun yang sama pula, di Jakarta Selatan telah dilakukan vaksinasi rabies terhadap 1.956 hewan penular rabiesKe-1.956 hewan itu berasal dari 875 pemilik hewanDengan rincian 1.621 sekor anjing, 286 ekor kucing, dan 49 ekor kera"Vaksinasi rabies dilakukan dengan cara door to door ke warga yang memiliki peliharaan," tukasnya.

Chaidir menjelaskan, tanda hewan yang terkena rabies jadi ganas, suka bersembunyi di tempat gelap atau sejuk, tak menuruti perintah pemilik, air liur keluar berlebihan, kejang lalu lumpuhSejak 2004 silam Jakarta sudah dinyatakan bebas rabiesNamun, untuk mempertahankan predikat itu sangat sulit jika dibandingkan dengan menghilangkannyaSebab Jakarta sendiri masih dikelilingi oleh daerah endemi rabies, seperti Tangerang, Sukabumi, dan Cirebon.

Sementara itu, lalu lintas hewan penular rabies seperti kucing, anjing, dan kera di Jakarta masih cukup tinggiBahkan dalam satu hari konsumsi anjing di Jakarta bisa mencapai 150 ekor"Jadi bukan tidak mungkin ada hewan yang positif masuk Jakarta," tutupnya(ibl/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masuk TK, Ortu Rogoh Kocek Puluhan Juta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler