Seratusan warga yang berburu dengan peralatan tradisional seperti parang dan tombak, secara besama-sama memburu hama tersebut ke sejumlah hutan di dekat perkampungan yang diyakini sebagai sarang tempat persembunyiaan babi hutan.
M Nur (45) warga yang ikut dalam perburuan itu, mengatakan, langkah yang diambil oleh warga tersebut dilakukan untuk meminimalisir populasi babi hutan diwilayah mereka. Pasalnya, selama ini hama babi hutan sudah sangat meresahkan masyarakat di kecamatan tersebut.
"Hama babi sudah sangat meresahkan. Tanamam dan perkebunan milih warga habis semua dirusak," sebut M Nur, kemarin.
Menurutnya, meskipun masyarakat telah memasang perangkap di kebun miliknya, namun hama babi masih saja merusak taman mereka terutama pada malam hari. Dia berharap, perburuan secara massal tersebut dapat mengurangi populasi babi.
"Perburuan ini akan dilakukan secara terus menerus oleh warga sampai hama babinya benar-benar hilang," ujar M Nur.
Selain menggunakan perlengkapan tradisional, dalam perburuan yang dilakukan oleh seratusan warga kemarin juga mebawa serta anjing. Secara bersama-sama warga mengejar hama babi ke dalam hutan dan semak-semak yang ada di dekat perkebunan warga.
Perburuan yang dimulai sejak pagi hari sekira pukul 09.00 dan berakhir hingga pukul 15.00 Wib itu tak sia-sia. Sejumlah hama babi berhasil dimusnahkan oleh warga.
Kadis Pertanian Aceh Besar Ir Hasballah M.Si yang hadir dalam perburuan tersebut menyambut baik langkah yang diambil oleh masyarakat di Dua Kecamatan itu dalam mengurangi populasi hama babi.
Menurutnya, jika tidak diburu secara massal hama babi di wilayah tersebut akan semakin banyak dan dapat meresahkan petani. “Gerakan yang dilakukan oleh masyarakat ini sangat bagus. Kita berharap warga di kecamatan lain dapat melakukan hal yang sama untuk membasi hama babi,” ujar Hasballah. (msa)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selundupkan Rupiah, Lima Pengusaha Valas Ditangkap Bea Cukai Batam
Redaktur : Tim Redaksi