jpnn.com, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk mengumumkan enam pemenang Program Bidan Inspiratif 2021 yang telah dilaksanakan selama 6 bulan.
Kegiatan tersebut sebagai bentuk dukungan kepada para bidan yang berhasil melakukan gerakan sosial pencegahan stunting pada kelompok 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
BACA JUGA: Penting! Daerah Tetap Fokus Tekan Stunting Meski COVID-19 Melanda
Kimia Farma menggandeng Human Initiative, Kitabisa, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Banten, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam menjalankan kegiatan sosial perusahaan (Corporate Social Responsibilty/CSR) untuk menampung inovasi para bidan dalam membuat program inspiratif di masyarakat.
Enam bidan dengan program terbaik itu terdiri atas lima pemenang dan satu bidan dengan kisah terinspiratif, yaitu Bidan Ansoriyah melalui program “Membantu Ibu Menjaga 1.000 Hari Pertama Kehidupan Melalui Grup Whatsapp".
BACA JUGA: Pemprov Jabar dan Danone Indonesia Kejar Target Penurunan Stunting
Berikut ini daftar 5 bidang pemenang Program Bidan Inspiratif. Pertama, Beriana, S.Tr. Keb, dengan program "Isi Piringku Untuk Ibu Hamil Resti (Risiko Tinggi) dengan Strategi Budikdamber Dalam Menjaga 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) di Masa Pandemi".
Kedua, Devi Inggerianie, S.ST., M. Kes dengan program "Menjaga 1000 HPK di Masa Pandemi Virus Covid-19".
Ketiga, Supwatul Ma'ani, Amd.Keb, dengan program "LASE PEGAS “Lulus Asi Ekslusif Penggerak Cegah Stunting”. Keempat, Een Nuraeni, S.Tr. Keb., SKM dengan program "Klinik Pupuk Kompos Ceria".
Kelima, Haryani Yuke, M.S.Si.T., M. Kes dengan program "Hayo Bergabung Bersama Group MOM (Mobile Obstetric Monitoring) Memonitor Kesehatan Ibu Hamil, Persalinan, Nifas, Sampai Melahirkan Bayinya Secara Sehat".
Direktur Umum & Human Capital PT Kimia Farma Tbk, Dharma Syahputra menyebutkan Program Bidan Inspiratif di-launching pada 5 Juli 2020, kemudian pendaftaran pada 25 Juli –31 Agustus 2020.
Selanjutnya, pada 21 Oktober 2020 dipilih dari 1.474 menjadi 15 bidan untuk mengimplementasikan programnya.
“Kelima belas bidan itu mengimplementasikan program selama Desember 2020 - Juni 2021. Sebanyak 15 bidan pemilik proposal memperoleh donasi dari Kimia Farma sebesar Rp 10 juta per orang guna melaksanakan proyek mereka,” kata Direktur Umum dan Human Capital PT Kimia Farma Tbk, Dharma Syahputra, dalam keterangannya, Selasa (31/8/2021) di Jakarta.
Program Bidan Inspiratif, sambungnya, bertujuan untuk mendukung pencegahan stunting atau bayi kurang gizi di Kabupaten Tangerang, Banten.
Dia menyebut, sejak pendaftaran pada 25 Juli 2020 akhirya diumumkan lima pemenang dan satu bidan dengan kisah terinspiratif.
“Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang. Semoga ide-ide kreatif para bidan ini bermanfaat bagi ibu hami dan para balita, terutama dalam mencegah stunting sehingga dapat tumbuh sehat dan menjadi generasi berkualitas di masa depan,” ujar dia saat mengumumkan pemenang, pemberian sertifikat dan plakat Program Bidan Inspiratif.
Menurut Dharma, pemilihan pemenang Program Bidan Inspiratif didasarkan pada keberhasilan pengimplementasian proposal dan pengembangannya pada rentang waktu Desember 2020 hingga Juni 2021.
“Keenam pemenang tersebut memperoleh dana bantuan pendidikan total senilai Rp 50 juta. Selain itu, 15 bidan peserta program akan memperoleh bantuan biaya untuk melanjutkan implementasi kegiatan mereka dari dana yang terkumpul hasil penggalangan kitabisa.com yang mencapai Rp 132 juta,” bebernya.
Dharma Syahputra menambahkan Kimia Farma mendukung semua aktivitas kreatif para bidan untuk menekan angka kematian ibu hamil dan bayi stunting.
Bidan, kata dia, berperan penting dalam menjaga 1.000 hari pertama kehidupan/HPK (golden age) guna menyelamatkan ibu dan anak serta dapat menentukan masa depan bangsa.
Dia berharap agar ide kreatif dan inovasi dari para bidan tersebut tidak hanya diimplementasikan di lingkungan sekitarnya, tetapi juga menjadi percontohan di wilayah lain hingga seluruh Indonesia.
Menurut Dharma, program ini dapat diperluas ke wilayah lain sehingga semakin banyak menelurkan ide brilian dari para bidan lainnya yang tentunya akan memberikan manfaat bagi sektor kesehatan Indonesia.
Dia melanjutkan, dalam program ini, Kimia Farma bekerja sama dengan Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Banten, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Human Initiative, dan Kitabisa.
Sementara itu, Alfatih Timur, CEO Kitabisa, mengatakan, para bidan ini menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan ibu dan bayi saat melahirkan. Bidan dekat sekali dengan masyarakat.
"Lewat program Bidan Inspiratif, kita lihat begitu banyak dukungan datang untuk mereka. Semoga kolaborasi baik ini dapat berlanjut untuk
melahirkan bidan-bidan inspiratif baru di masa depan,” ujar Alfatih Timur.
Sementara, Vice President of Operations Human Initiative, Andjar Radite mengatakan Bidan Inspiratif merupakan program yang menginspirasi dan memotivasi semua pihak, khususnya bidan.
Melalui isu pencegahan stunting, para bidan terpilih dalam program ini memiliki semangat juang tinggi untuk tetap mengabdi dan melayani di tengah pandemi.
“Human Initiative mengucapkan terima kasih kepada Kimia Farma atas kepercayaan yang diberikan kepada kami, serta apresiasi yang setinggi-tingginya atas program Bidan Inspiratif di Kabupaten Tangerang yang telah terimplementasi dengan baik. Semoga manfaat dari program ini dapat dirasakan para penerima manfaat dan menjadi berkah untuk kita semua," paparnya.
Sementara itu, Bidan Beriana berharap kedepan lebih banyak lagi ibu-ibu yang teredukasi dan terselamatkan juga lebih banyak bidan inspiratif lainnya yang bermunculan di seluruh Indonesia.
"Saya sangat berterima kasih kepada Kimia Farma karena telah memberikan kami wadah untuk dapat berinovasi dan membantu para ibu dan bayinya," ucap Bidan Beriana.
Hal senada disampaikan Bidan Ansoryah. Menurutnya, dengan bantuan Kimia Farma, program inovasinya dapat diimplementasikan sehingga berhasil menurunkan angka ibu hamil dengan resiko tinggi di Desa Surya Bahari, Pakuhaji, Tangerang.
"Terima kasih kepada Tim Program Bidan Inspiratif karena telah memberikan kesempatan baik ini kepada saya," kata Bidan Ansoryah.(jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Friederich