jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk mengoptimalkan fungsi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang ada di tiap kecamatan.
Pengoptimalan itu, menurut SYL penting dilakukan untuk menekan penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
BACA JUGA: Kementan Luruskan Informasi 5,4 Juta Sapi Terjangkiti PMK
"Puskeswan kami dorong untuk berperan optimal sebagai unit terdepan dalam mempercepat proses penanganan kesehatan hewan," ujar SYL dalam koordinasi penanganan PMK, Rabu (25/5).
Menurut Mentan, keberadaan puskeswan sangat vital untuk mengantisipasi kemungkinan adanya penularan kontak langsung antar hewan ke hewan atau manusia ke hewan.
BACA JUGA: Kementan Lakukan Percepatan Produksi Vaksin PMK, DPR: Ini Langkah Konkret
Selain itu, keberadaan puskeswan selama ini mampu mendekatkan peternak dengan petugas kesehatan hewan.
"Saya yakin puskeswan memberikan pelayanan kesehatan hewan ternak yang optimal, sehingga PMK segera bisa diatasi," katanya.
BACA JUGA: Mentan SYL Yakin Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Berdampak Besar bagi Bangsa
Diketahui, berdasarkan amanat Undang-undang No18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan disebutkan Puskeswan melakukan tugas utama sebagai ujung tombak kesehatan hewan yang strategis dalam mendukung Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas).
Dari data Kementan per Januari 2022 lalu, Indonesia memiliki 1.588 unit Puskeswan yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Terdapat juga 89,7 persen kabupaten/kota yang memiliki Puskeswan," ujar Nasurullah. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warning: Wabah PMK, Sumsel Masuk Status Kuning
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian