jpnn.com - JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir pekan (5/6) berhasil sedikit lepas dari tekanan. Setelah dominan bergerak di zona merah, IHSG ditutup naik 4,75 poin (0,09 persen) ke level 5.100,572 dan indeks LQ45 naik 1,90 poin (0,22 persen) ke level 881,227.
Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini (5/6) mencapai 182.381 kali dengan volume 4,52 miliar saham atau Rp 6 triliun. Sebanyak 115 saham naik, sebanyak 141 saham turun, dan selebihnya stagnan.
BACA JUGA: Sempat Terkerek di Siang Hari, IHSG ke Zona Merah Lagi
Investor asing melakukan aksi jual hari ini dengan penjualan bersih sebesar Rp 394,4 miliar. Meski begitu secara year to date sejak awal tahun sampai dengan hari ini investor asing masih membukukan pembelian bersih sebesar Rp 6,503 triliun.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo jelang penutupan perdagangan sore ini menilai IHSG memang berpotensi berbalik menghijau di akhir perdagangan. Peluang menguat terlihat setelah investor asing mengurangi aksi jualnya.
BACA JUGA: BRI Bidik Dana Rp 12 Triliun dari Penerbitan Obligasi
Dari regional, sentimen dari indeks Hang Seng dianggap ditutup tanpa sinyal negatif baru. ”Turun memang tapi karena masih di atas support dari double top di 27.200 jadi tidak ada sinyal negatif tambahan,” ungkapnya.
Mulai terbatasnya aksi jual oleh investor asing membuat posisi saham naik dan turun menjadi beragam (mixed). ”BMRI di atas resistance tapi, UNVR dan konstruksi sudah di bawah support. Nanti malam ada data tenaga kerja Amerika,” imbuhnya.(jawapos)
BACA JUGA: Inflasi Meningkat, IHSG Tertekan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tambah Usia, PNM Makin Fokus Garap UMK
Redaktur : Tim Redaksi