Teken Kerja Sama, 14 BUMN Raih Kesepakatan Rp 201 Triliun

Jumat, 12 Oktober 2018 – 10:34 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno. Foto: Cecep Mulyana/dok.JPNN.com

jpnn.com, BALI - Empat belas badan usaha milik negara (BUMN) meraih kesepakatan nilai proyek sebesar USD 13,5 miliar atau setara Rp 201 triliun.

Nilai proyek itu didapat setelah mereka bekerja sama dengan sejumlah mitra strategis di 19 proyek dalam acara Annual Meeting IMF-World Bank 2018.  

BACA JUGA: Bu Rini Tunjuk Febriyanto jadi Dirut Pertani

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, penandatanganan investasi dan pembiayaan infrastruktur itu merupakan bukti iklim investasi di Indonesia tetap terjaga di tengah ketidakpastian ekonomi global.

’’Berdasar jenis investasi, strategic partnership memberikan kontribusi hampir 80 persen dari total nilai penandatanganan,’’ ujar Rini di Bali, Kamis (11/10).

BACA JUGA: Pelindo I Punya Direksi Baru

Selebihnya adalah project financing dan pembiayaan alternatif pasar modal yang mencakup sektor migas, hilirisasi pertambangan, pariwisata, bandara, kelistrikan, pertahanan, jalan tol, dan manufaktur.

Dalam penandatanganan kerja sama tersebut, sektor migas, yakni antara PT Pertamina dan CPC Taiwan, menyumbang porsi terbesar investasi senilai USD 6,5 miliar atau Rp 96,85 triliun.

BACA JUGA: Bu Rini Copot Jabatan 2 Direksi Perum Bulog

Kedua perusahaan meneken kerja sama pembangunan pabrik petrokimia.

Yakni, nafta cracker berkapasitas satu juta barel per hari di kilang Balongan dan akan beroperasi pada 2026.

’’Diproyeksikan menjadi substitusi impor sehingga menghemat pengeluaran devisa hingga USD 2,4 miliar per tahun,’’ imbuh Rini.

Rencananya, proyek itu termasuk revamping atau meningkatkan kapasitas kilang eksisting ke produk BBM dengan spesifikasi Euro IV dan Euro V di Kilang Balongan.

Pembangunan proyek tersebut diperkirakan memakan waktu selama 4–5 tahun.

Sektor hilirisasi tambang juga diwujudkan dengan head of agreement PT Indonesia Asahan Aluminium dan PT Antam Tbk dengan Aluminium Corporation of China Limited (Chalco) senilai USD 850 juta.

Rencananya, Inalum, Antam, dan Chalco membangun pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, berkapasitas 1 juta ton per tahun.

’’Substitusi impor pada penghematan devisa USD 600 juta per tahun,’’ sambung Rini. (vir/c19/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rini Soemarno Dorong Kaum Muda Beri Saran Kreatif ke BUMN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler