Teken MoU dengan Karya Mineral Jaya, PGN Pasok LNG dari WK Nunukan

Kamis, 25 Januari 2024 – 15:20 WIB
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari (kanan) dan President Director PT Karya Mineral Jaya menandatangani nota kesepahaman (MoU), Selasa (23/1). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara  Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina menandatangani komitmen Nota Kesepahaman (MoU) pasokan Liquefied Natural Gas (LNG) dari dalam negeri.

Adapun komitmen tersebut diperoleh dari PT Karya Mineral Jaya (KMJ) dengan sumber produksinya berasal dari Proyek LNG Bunyu yang berada di WK Nunukan.

BACA JUGA: Rekor! Badak LNG Pertahankan 17 Tahun Tanpa LTI, Capai 125 Juta Jam Kerja Aman

MoU ditandatangani pada Selasa (23/1) di Kantor Pusat PGN yang dilakukan oleh Rosa Permata Sari selaku Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN dan Iriawan Yulianto selaku President Director KMJ.

Di tahun mendatang, PGN memperkirakan volume LNG akan semakin besar dalam bauran pasokan gas.

BACA JUGA: DNA Kuning Neon Merevolusi Jiwa Grafis Tim Pertamina Enduro VR46 Racing MotoGP

Hal ini seiring dengan dinamika volume pasok gas pipa yang mengalami natural decline dari beberapa produsen.

Produksi LNG KMJ diperkirakan akan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar ±60 MMSCFD.

BACA JUGA: Menang Lelang, Pertamina Bersama Mitra Resmi Kelola Blok Migas SK510 di Malaysia

Dalam hal ini, PGN merupakan salah satu pembeli potensial yang berminat membeli volume produksi plant tersebut.

PGN dan KMJ juga sepakat untuk melihat peluang kerja sama lain dalam hal partisipasi penyertaan pembangunan proyek infrastruktur LNG.

Hal ini mengingat selain kebutuhan namun juga pengalaman PGN yang luas di industri gas bumi akan memberikan dampak yang positif dalam implementasi proyek tersebut.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari mengungkapkan PGN membutuhkan pasokan gas bumi yang handal dari para pemasok gas bumi hulu di Indonesia untuk disalurkan melalui jaringan pipa gas transmisi dan distribusi PGN.

Proyeksi gas balance domestik Indonesia terbaru menunjukkan penurunan produksi gas bumi sejak tahun 2024.

Kondisi tersebut membuat PGN membutuhkan pasokan LNG domestik, salah satunya dari WK Nunukan melalui Proyek LNG Bunyu.

Pasokan LNG domestik ini direncanakan dikirimkan ke wilayah penjualan Subholding gas yang telah memiliki infrastruktur penerima LNG yang tersebar di beberapa lokasi seperti Terminal LNG Arun, Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Barat dan FSRU Lampung.

“Subholding Gas menyambut baik potensi kerja sama penyediaan pasokan dan pengembangan infrastruktur pengolahan gas menjadi LNG," ujarnya.

Dia berharap dengan adanya kerja sama dengan KMJ dapat meningkatkan kehandalan pelayanan Subholding Gas kepada pelanggan PGN dan memberikan manfaat positif kepada kedua belah pihak.

“Alokasi yang kami dapatkan adalah alokasi dari Wilayah Kerja untuk kami kembangkan dan olah menjadi LNG," kata ujar President Director KMJ Iriawan Yulianto.

Iriawan Yulianto menyampaikan pihaknya juga sangat menyambut baik tawaran kerja sama pengembangan infrastruktur.

"Karena ini sangat penting untuk kami untuk mengelola aset yang ada di sana. Mudah-mudahan kerja sama ini semakin menguat supaya pada saatnya nanti dapat menandatangani PJB LNG,” ujar Iriawan Yulianto.

Menurut Rosa, kerja sama berpeluang dilanjutkan dalam hal penguasaan teknologi dan pembangunan infrastruktur gas bersama KMJ.

Mengingat PGN sudah berada dalam ekosistem bisnis gas bumi, sehingga dapat lebih mudah untuk dikomunikasikan. PGN dapat mendukung kebutuhan KMJ untuk tumbuh bersama di dalam ekosistem ini.

PGN selaku Subholding Gas senantiasa berkomitmen untuk selalu menjaga kehandalan pasokan gas kepada pelanggan melalui pasokan dari gas bumi maupun LNG.

Konsistensi juga dilakukan dalam melakukan pengembangan infrastruktur gas termasuk LNG agar dapat mendukung bisnis PGN ke depannya.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa saat ini Pertamina berupaya meningkatkan pasokan LNG untuk kebutuhan domestik, karena di era transisi energi, Pertamina menempatkan gas sebagai energi transisi.

"Pemanfaatan gas terus diperluas di berbagai sektor, karena energi ini lebih ramah lingkungan," pungkas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler