Teken MoU Pembentukan JTC RI-Mesir, Mendag Zulhas: Solusi Atasi Hambatan Perdagangan

Senin, 15 Mei 2023 – 23:12 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (empat dari kanan) bersama Menteri Perdagangan dan Industri Mesir Ahmed Samir Saleh menandatangani MoU terkait pembentukan komite perdagangan bersama atau Joint Trade Committee (JTC) di Kairo, Senin (15/5). Foto: Dokumentasi Humas Kemendag

jpnn.com, KAIRO - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) bersama Menteri Perdagangan dan Industri Mesir Ahmed Samir Saleh menandatangani nota kesepahaman (MoU) pembentukan komite perdagangan bersama atau Joint Trade Committee (JTC).

Penandatanganan MoU JTC dilangsungkan usai pertemuan bilateral kedua menteri di Kairo, Mesir, pada Senin (15/5).

BACA JUGA: Saksikan Penandatanganan Imbal Dagang Indonesia-Mesir, Mendag Zulhas Sampaikan Hal Ini

Kegiatan tersebut termasuk dalam rangkaian misi dagang Mendag Zulkifli Hasan ke Mesir, 14–16 Mei 2023.

“Hari ini, saya bersama Menteri Ahmed telah menandatangani MoU Pembentukan JTC Indonesia–Mesir," kata Mendag Zulhas.

BACA JUGA: Mendag Zulkifli Hasan: Perkuat Hubungan Dagang Indonesia-Mesir yang Saling Menguntungkan

JTC Indonesia–Mesir merupakan forum bilateral yang bertujuan mempromosikan dan meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara.

Dia berharap forum JTC dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mengidentifikasi berbagai potensi peningkatan perdagangan kedua negara.

"Sekaligus menjadi wadah penyelesaian hambatan perdagangan yang berorientasi pada kepentingan bersama,” imbuhnya.

Upaya untuk mempromosikan dan meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara dapat ditempuh JTC, antara lain melalui identifikasi dan penerapan langkah-langkah peningkatan hubungan perdagangan, penyelesaian masalah dan hambatan perdagangan, serta peranan sebagai media konsultasi dan pertukaran informasi perdagangan.

Indonesia dan Mesir memproyeksikan JTC dapat menjadi media yang dapat mengakomodasi aspirasi dan masukan dari komunitas pelaku usaha kedua negara.

“Indonesia merupakan negara mitra yang penting bagi Mesir. Kami sepakat bahwa hubungan perdagangan harus ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi,” kata Menteri Ahmed Amir Saleh.

JTC dibentuk berdasarkan Pernyataan Bersama (Leaders’ Joint Statement) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Mesir saat kunjungan ke Jakarta, 4 September 2015.

Forum JTC akan dipimpin pejabat setingkat direktur jenderal (Dirjen), yakni Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional bagi Indonesia dan First Secretary of Egyptian Commercial Services bagi Mesir.

Pertemuan Bilateral

Dalam pertemuan bilateral sebelum penandatanganan MoU pembentukan JTC, kedua menteri membahas beberapa isu terkait peningkatan hubungan perdagangan kedua negara.

Di antara sejumlah isu, turut dibahas kemungkinan dimulainya pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Mesir serta kerja sama dalam skema imbal dagang secara business to business(B-to-B).

“Saya dan Menteri Ahmed juga membahas beberapa hal terkait peningkatan hubungan perdagangan kedua negara," kata Mendag Zulhas.

Menteri kelahiran Palembang, Sumsel itu menyampaikan diriny mendorong tim teknis kedua negara untuk dapat memulai penjajakan kemungkinan pembahasan PTA antara Indonesia dan Mesir.

Sementara itu, Menteri Ahmed Amir Saleh meyakini JTC sebagai awal dari upaya peningkatan kerja sama yang lebih erat.

“Mesir dapat menjadi hubbagi Indonesia untuk memasuki pasar Afrika dan Timur Tengah. Oleh karena itu, kami sepakat bahwa JTC merupakan langkah awal untuk menuju Preferential Trade Agreement, bahkan ComprehensiveEconomic Partnership Agreement,” kata Menteri Ahmed Amir Saleh.

Total perdagangan Indonesia dan Mesir periode Januari–Maret 2023 tercatat senilai USD 432,90 juta, terdiri atas ekspor sebesar USD 379,40 juta dan impor sebesar USD 53,50 juta.

Indonesia surplus sebesar USD 325,80 juta. Dalam lima tahun terakhir (2018–2022), Indonesia konsisten mencatatkan surplus perdagangan terhadap Mesir dengan tren 9,82 persen.

Sementara itu, pada 2022 total perdagangan Indonesia dan Mesir mencapai USD 1,56 miliar.

Ekspor Indonesia ke Mesir tercatat USD 1,43 miliar dan impor Indonesia dari Mesir USD 226 juta. Indonesia surplus terhadap Mesir sebesar USD 1,11 miliar.

Produk ekspor utama Indonesia ke Mesir, di antaranya minyak kelapa sawit, kopi, kelapa, benang, dan suku cadang.

Untuk komoditas impor utama Indonesia dari Mesir adalah pupuk mineral fosfat, kurma, buah ara, pinus, alpukat, jambu biji, pupuk mineral, tetes hasil dari ekstraksi atau pemurnian gula, dan kalsium fosfat alami. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler