Teknologi 5G Bisa Menciptakan 5,1 Juta Lapangan Pekerjaan Baru Pada 2035

Kamis, 19 Mei 2022 – 10:32 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebut penggelaran jaringan 5G diproyeksikan akan menciptakan 5,1 Juta lapangan pekerjaan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyebut manfaat dari penggelaran jaringan 5G diproyeksikan akan menciptakan 4,6 juta lapangan pekerjaan baru bidang 5G.

Selain itu, jaringan itu bakal berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar Rp 2.874 triliun pada 2030.

BACA JUGA: Bandara I Gusti Ngurah Rai Hadirkan Akses Internet 5G Berkecepatan Tinggi

“Nilai kontribusi ini juga diperkirakan akan terus meningkat dan dapat menciptakan 5,1 juta lapangan pekerjaan baru, dan diproyeksikan kontribusi terhadap perekonomian mencapai Rp 3.549 triliun pada 2035,” jelasnya.

Kendati demikian, Menkominfo menegaskan potensi itu akan bisa diwujudkan jika seluruh elemen bangsa bersama menyukseskan full digital broadcasting pada November 2022.

BACA JUGA: Poco M4 5G Hadir dengan Prosesor MediaTek 700, Sebegini Harganya

"Kita bersama-sama perlu menyukseskan pelaksanaan full digital broadcasting pada November 2022 ini agar memberi ruang lebih luas bagi pertumbuhan jaringan 5G di dalam negeri, di samping pita frekuensi Coverage Band dan High Band termasuk Millimeter Wave Spectrum,” tegasnya.

Menkominfo menyatakan Jaringan 5G di Indonesia akan terus digelar secara bertahap dan saat ini telah tersedia di 13 kota di seluruh wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Samsung Galaxy A73 5G Tersedia di Indonesia, Sebegini Harganya

Perluasan 5G akan dilakukan agar bisa menjangkau masyarakat seluruh Indonesia seiring dengan penerapan kebijakan penghentian total siaran televisi analog.

“Dengan pelaksanaan kebijakan Analog Switch Off TV Broadcasting atau Penyiaran Televisi (ASO TV) terhadap industri pertelevisian Indonesia, maka kita akan menata kembali pita spektrum frekuensi 700 MHz untuk memperluas penggelaran jaringan 5G, serta optimalisasi jaringan 4G, sehingga cakupan layanan 4G dan 5G dapat lebih menjangkau masyarakat,” tuturnya.

Pelaksanaan analog switch off TV Broadcasting (ASO TV) di Indonesia dilakukan secara multi-fase atau bertahap. Penerapan kebijakan diawali dengan pelaksanaan simulcast atau siaran TV digital dan analog secara bersamaan yang telah dilakukan sejak 2019.

“(Hal itu) untuk mempersiapkan beralihnya masyarakat ke penyiaran digital. Pendekatan ini juga dilakukan oleh negara-negara dengan area geografis yang luas seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang,” ujarnya.

Menkominfo menegaskan Indonesia tidak jauh tertinggal dengan negara-negara lain dalam menerapkan teknologi digital dan jaringan 5G.

“Kita telah memulai ASO Penyiaran TV pada 30 April 2022 dan akan terus dilakukan sampai dengan 2 November 2022, sebagaimana amanat UU Cipta Kerja, dan selanjutnya masyarakat di Indonesia akan dilayani melalui siaran Televisi Full Digital (Digital Penuh),” tegas Menkominfo Johnny.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler