Teknologi Bikin Pertamina Hulu Mahakam Hemat Jutaan Dolar

Kamis, 05 Juli 2018 – 01:17 WIB
Kepala Data Management and Mapping Services Pertamina Hulu Mahakam Novandy Ritung. Foto: Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Pertamina Hulu Mahakam berhasil menghemat hingga jutaan dolar Amerika Serikat atau USD per tahun berkat solusi teknologi real time yang inovatif.

Anak usaha Pertamina itu menggunakan teknologi geospasial untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional.

BACA JUGA: Pertamina Uji Pasar Bright Gas 3 kg

Selain itu, teknologi tersebut juga meningkatkan jaminan keselamatan pekerjan serta mendukung program-program lingkungan dan keterlibatan masyarakat yang dijalankan perusahaan.

Perwakilan Pertamina Hulu Mahakam sendiri diundang untuk mempresentasikan solusi mumpuni mereka di hadapan lebih dari 500 pemimpin industri migas dari berbagai penjuru dunia saat acara Esri Petroleum Conference.

BACA JUGA: Harga BBM Naik, Jangan Korbankan Pertamina demi Citra Jokowi

Itu adalah sebuah event yang menampilkan inovasi terkini dan terbaik di bidang teknologi geographic information system (GIS) untuk sektor migas.

Kepala Data Management and Mapping Services Pertamina Hulu Mahakam

BACA JUGA: Ketua DPR Anggap Kenaikan Pertamax tidak Masalah

Novandy Ritung mewakili perusahaan untuk memberikan presentasi dan menjawab pertanyaan yang diajukan.

“Fasilitas produksi lapangan di Blok Mahakam terdiri dari sekitar 860 sumur onshore dan offshore, jalur pipa dengan panjang lebih dari 2.000 kilometer dan 41 gathering testing satellites yang semuanya dikendalikan melalui enam pusat pemrosesan,” jelas Novandy, Rabu (4/7).

Dia menambahkan, alat pengebor minyak dan tongkang milik perseroan mengebor hingga sepuluh sumur setiap tahun. Pihaknya juga mengoordinasi sekitar 300 buah kapal.

“Dengan kegiatan operasional yang begitu kompleks dan volume data yang begitu besar, tantangan terbesar yang kami hadapi adalah bagaimana mengelola semua aset yang ada secara efektif dan memastikan semua kegiatan perusahaan selalu produktif dan aman,” tambah Novandy.

Dia menjelaskan, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai kegiatan operasional yang harus dilakukan.

Hal itu dilakukan untuk menjamin kegiatan operasional yang efektif setiap hari.

Slain itu, juga untuk memastikan pihaknya siap terhadap situasi darurat seperti kejadian kebocoran dan tumpahan minyak.

“Teknologi GIS menghadirkan cara yang terbaik untuk mengelola tantangan-tantangan ini. Teknologi GIS mengintegrasikan, memetakan dan menganalisis sumber-sumber data yang ada dan menghasilkan suatu tampilan yang akurat mengenai keseluruhan kegiatan operasional kami,” kata Novandy.

Solusi teknologi real time ini kini juga mendukung kegiatan operasional unit usaha lain yang dimiliki oleh Pertamina Hulu Mahakam.

Di antaranya, unit kesehatan, keselamatan dan lingkungan, operasional di lapangan, geosciences, rekayasa dan konstruksi, layanan pengeboran dan sumur; kemasyarakatan, inspeksi jalur pipa, pengelolaan lahan, dan keamanan.

Chief Executive Officer Esri Indonesia Istamar mengatakan, Pertamina Hulu Mahakam telah menetapkan benchmark baru dengan solusi yang digunakannya. Solusi ini akan menjadi blueprint bagi perusahaan-perusahaan migas lain di seluruh dunia.

“Pertamina Hulu Mahakam berhasil mendemonstrasikan bagaimana pengaplikasian inovatif dari teknologi GIS tidak hanya menghasilkan produktivitas pekerja, efisiensi dan keamanan yang jauh lebih baik, tetapi juga memberikan ROI yang lebih besar,” jelas Istamar. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 45 Hari Bekerja, Tugas Satgas RAFI 2018 Berakhir


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler