Teknologi Konferensi Audio Berkualitas Tinggi Sangat Dibutuhkan di Masa Pandemi

Rabu, 20 Januari 2021 – 07:37 WIB
Diskusi daring tentang tren audio conferencing di Indonesia. Foto: tangkapan layar zoom

jpnn.com, JAKARTA - Era kenormalan baru, konferensi audio atau video menjadi makin penting. Menurut Kepala Bidang Meeting Incentive Conference Exhibition (MICE) Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Budiarto Linggowijono kondisi pandemi yang belum jelas kapan berakhir membuat pertemuan virtual menjadi sebuah kebiasaan normal baru. 

“Dengan kondisi operasional yang baru, kebutuhan atas teknologi konferensi audio berkualitas tinggi serta skalabilitas yang fleksibel menjadi elemen paling krusial,” kata Budiarto dalam diskusi daring tentang tren audio conferencing di Indonesia, Selasa (19/1).

BACA JUGA: Alat Teleconference Baru, Rapat Kabinet Terganggu

Dalam diskusi tersebut diperkenalkan teknologi audio Shure Conferencing Audio Ecosystem.

Produk ekosistem audio konferensi Shure dirancang khusus untuk bekerja dengan mulus satu sama lain. 

BACA JUGA: Sri Mulyani: Boediono yang Minta Konsultasi via Teleconference

Budiarto mengaku, membutuhkan solusi konferensi audio yang bisa dengan mudah dipergunakan untuk bekerja  baik di ruang rapat kecil maupun besar. Terutama dengan adanya perubahan ukuran besaran pertemuan dan kebijakan pembatasan jarak sosial.

Pada kesempatan sama, Head of Public Policy and Government Relations Gojek Indonesia Shinto Nugroho menjelaskan, kebijakan pembatasan jarak sosial dan bekerja di rumah, membuat pertemuan virtual menjadi salah satu cara efektif untuk mengelola produktivitas perusahaannya selama pandemi.

Namun berkaca pada pengalaman selama berbulan-bulan terakhir melakukan rapat-rapat virtual, penggunaan teknologi konferensi audio yang memadai dan dapat beroperasi dengan lancar, akhirnya sudah menjadi kebutuhan krusial bagi korporasi.

Dia mencontohkan di Gojek, keandalan alat dan sistem merupakan salah satu kunci penting dalam pelaksanaan teleconference. 

“Suara yang kurang jernih, video yang buram, dan pemasangan peralatan yang rumit menjadi tantangan utama bagi pengguna dan administrator AV/IT (Audio Video /Information Technology). Kami membutuhkan sistem teleconference yang bisa memenuhi kebutuhan pasar saat ini,” tutur Shinto.

Sementara Konsultan Audio Video Andy Bexlim mengatakan, meskipun sistem konferensi audio telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir tetapi solusi atas sistem konferensi adalah mudah dioperasikan dan dikelola integrator atau administrator AV/IT. 

“Karena belakangan ini sebagian besar kegiatan rapat dan presentasi penting dilakukan secara virtual, maka ekspektasi atas teknologi audio harus terhubung dengan lancar dan mudah dikonfigurasikan untuk menyesuaikan dengan berbagai ukuran ruangan," ucapnya.

Lanjut Andy dengan pembagian tugas melalui beberapa kelompok kerja, sumber daya untuk mengelola sistem audio menjadi terbatas.

Market Development Specialist Shure Rishmond Tew menerangkan, peningkatan kebutuhan akan skalabilitas ruang kerja di tengah situasi yang tak menentu ini, ekosistem baru Shure bisa menjadi solusi untuk kebutuhan konferensi audio berkualitas premium di Indonesia.

"Selain itu, pengoperasian perangkap Shure yang mudah dan ditunjang manajemen jarak jauh dengan sistem enskripsi audio yang aman," tandasnya. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler