Teknologi Plasmacluster Sharp Terbukti Efektif Turunkan Risiko Penularan Virus Melalui Udara

Selasa, 20 Oktober 2020 – 18:44 WIB
Teknologi Plasmacluster Sharp. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji dalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara pertama di dunia.

Di mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui adanya penyebaran virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 melalui airborne atau udara.

BACA JUGA: Bantu UMKM di Kala Pandemi, Sharp Luncurkan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Sharp Corporation bersama dengan Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki.

Kemudian Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane (juga anggota Dewan institusi yang dihormati secara internasional dalam penelitian penyakit menular di Jepang) untuk pertama kalinya di dunia melakukan penelitian virus corona baru (SARS-CoV-2) melalui perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp.

BACA JUGA: Penjernih Udara Sharp Plasmacluster jadi Primadona di Kala Pandemi

Dalam penelitian ini virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan bahwa infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90 persen.

“Ini merupakan kontribusi yang bisa dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia," ujar Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia Shinji Teraoka.

BACA JUGA: Teknologi Plasmacluster Sharp Terbukti Tangkal Penyebaran Virus

Pada Desember 2019 lalu, wabah penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus corona baru (SARS-CoV-2) mulai tersebar, dan pada Agustus 2020, lebih dari 25 juta orang telah terinfeksi SARS-CoV- 2 dan lebih dari 840 ribu orang di dunia meninggal karena penyakit menular ini.

Wabah ini telah menjadi pandemi global di mana tindakan penanggulangan guna melakukan pencegahan di berbagai bidang harus segera dilakukan.

Pada 2004, Sharp sudah membuktikan keefektifan dari teknologi Plasmacluster terhadap virus corona yang menyebar melalui kucing, anggota keluarga Coronaviridae.

Pada tahun berikutnya, pada 2005, kembali Sharp membuktikan keefektifannya terhadap virus asli SARS coronavirus (SARS-CoV), yang menyebabkan wabah (2002-2003) dan secara genetik mirip dengan novel coronavirus (SARS-CoV-2).

Dan pada 2020 Sharp telah memastikan bahwa Ion Plasmacluster yang dimilikinya juga efektif melawan virus corona baru (SARS-CoV-2) yang mengambang di udara.

Sejauh ini, banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster dalam menekan aktivitas zat berbahaya termasuk virus influenza pandemi baru, bakteri yang resistan terhadap obat, dan alergen tungau, serta mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak penderita asma.

Pada saat yang sama, keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia.

“Kedepannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia," ucap Hiromasa Okajima - SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager.

Dr. Jiro Yasuda, Profesor, Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki selaku kepala dalam penelitian ini menyatakan Penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive).

"Namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker, namun dengan penelitian ini bisa dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara. Sehingga diharapkan bisa menurunkan resiko terinfeksi virus tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis," tandas Dr Jiro.(IKL/JPNN)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler