jpnn.com - Papua memang memiliki segudang keindahan alam nan indah. Tidak hanya keelokan pantainya, ada juga kecantikan wisata lain yang ditawarkan. Salah satunya ialah Telaga Biru Samares.
Jika didengar dari namanya mungkin akan sama dengan telaga-telaga pada umumnya. Tapi jangan salah, telaga yang satu ini membuat siapa pun yang melihatnya menjadi takjub. Pasalnya, telaga yang biasa disebut Wopersnondi itu memiliki air berwarna biru.
BACA JUGA: Peserta Lomba Membludak, Festival BMW 2017 Biak Cari Jawara Foto
Sekertaris Daerah Biak Numfor, Papua Markus Mansnembra menuturkan, tempat yang disebut Telaga Biru ini memang belum banyak diketahui oleh para wisatawan. Ini merupakan salah satu destinasi paling bagus di Biak.
"Ketika teluk ini kena matahari (atau musim panas) maka warna birunya akan lebih terlihat banget. Di sinilah keindahan teluk Biak Sameres," ujar Markus saat mengantarkan tim JPNN.com untuk melihat langsung keindagan Teluk Wopersnondi, Kamis (4/10).
BACA JUGA: Genjot Pariwisata Biak, Kemenpar Dukung Lokakarya Pengembangan Pariwisata
Tidak cuma berwarna biru, air di Telaga tersebut manawarkan air yang jernih sehingga pengunjung bisa melihat pemandangan hingga ke dasar-dasar telaga.
Telaga Biru Samares memang belum banyak dikenal kebanyakan pelancong di Tahan Air sehingga belum menjadi destinasi favorit ketika berkunjung ke Biak Numfor, Papua.
BACA JUGA: Apen Bayeren, Kalau Selingkuh...Kaki Akan Terbakar dan Melepuh
Telaga tersebut terletak di Desa Samares, Distrik Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua.
Jika Anda ingin berkunjung ke sana disarakan harus memiliki kendaraan yang sehat. Karena jalan dilalui pun tidak mudah.
Anda harus melewati hutan belantara dengan rute yang menanjak mau pun menurun.
Ingat, jangan disepelekan jalanan tersebut karena resikonya sangat tinggi.
Namun, ketika Anda sudah menapaki lokasi Teluk Wpoersnindi segala letih langsung hilang.
Keelokan alamnya yang masih asri, ditambah udara yang sejuk membuat Anda berada disebuah surga kecil. (Mg9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apen Bayeren, Atraksi Langka dari Biak, Berjalan di Atas Batu yang Dibakar
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian