Pertumbuhan laba perusahaan tersebut ditopang meningkatnya pendapatan perusahaan, dimana total pendapatan mencapai Rp 19,5 triliun atau tumbuh 9,8 persen dari Rp 17,8 triliun.
“Beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pendapatan tersebut adalah meningkatnya pendapatan bisnis seluler yang mencapai Rp 7,6 triliun atau tumbuh 5,3 persen sejalan dengan pertumbuhan pelanggan seluler yang mencapai 120,6 juta atau naik 9,8 persen,” kata Operation Vice President Public Relations Telkom Arif Prabowo di Jakarta, kemarin (14/5).
Pertumbuhan pendapatan juga didongkrak dengan meningkatnya pendapatan data, internet dan layanan teknologi informasi (termasuk SMS) yang mencapai Rp 7,3 triliun, naik 20,1 persen dari sebelumnya.
Kenaikan juga terlihat pada pendapatan interkoneksi dengan pertumbuhan 30,7 persen dengan nilai Rp 1,1 triliun. Sementara pendapatan fixed line memperlihatkan pertumbuhan yang cukup positif dengan pertumbuhan sebesar 0,1 persen.
“Pertumbuhan pendapatan perseroan antara lain dikontribusikan oleh meningkatnya pendapatan layanan broadband sejalan dengan peningkatan pelanggan Speedy, Flash, dan BlackBerry dari Telkomsel,” sebutnya.
Pelanggan broadband tercatat mengalami pertumbuhan cukup tinggi, yakni 62,1 persen atau sebanyak 16,9 juta pelanggan. Jumlah tersebut terdiri dari pelanggan Speedy 2,6 juta, Flash 8,7 juta dan BlackBerry 5,5 juta.
Sedangkan, jumlah pelanggan fixed line juga memperlihatkan pertumbuhan positif, yakni tumbuh 15,2 persen menjadi 27,4 juta.
Jumlah itu terdiri dari 9 juta pelanggan telepon kabel (tumbuh 4,1 persen) dan 18,3 juta pelanggan Flexi (tumbuh 21,6 persen). Sementara itu, dalam upaya meningkatkan kualitas layanan, Telkomsel secara konsisten meluncurkan sekitar 1.000 Base Tranceiver Station (BTS) setiap bulan dimana 70 persen di antaranya merupakan BTS 3G Node B. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BBM Naik, Tiket Kereta Api Ikut Naik
Redaktur : Tim Redaksi