SURABAYA--Rencana operator telekomunikasi Telkom Indonesia menyebarkan jaringan internet terus dilakukan. Salah satunya, dengan menambah jaringan internet kepada sekolah-sekolah. Operator tersebut berencana menyiapkan akses internet kepada 40 ribu sekolah di area Jawa Timur.
General Manager Telkom Witel Jatim Suramadu Susatyo menyatakan, Telkom Indonesia akan fokus pada program Indonesian Digital School (Indischool) di Jatim tahun ini. Sebab, segmen pelajar merupakan konsumen yang paling mempunyai potensi soal konsumsi internet. "Sektor pendidikan memang yang punya kepentingan paling besar dalam akses internet," imbuhanya pada acara temu pers di Surabaya, Kamis (21/3).
Tahun ini, Telkom area Jatim sudah menargetkan akses di 40 ribu sekolah. Rencana tersebut membutuhkan setidaknya 200 ribu akses poin internet. Jumlah tersebut mencapai dua per tiga dari total rencana akses poin Jatim yakni 300 ribu unit. "Memang banyak, karena satu sekolah biasanya membutuhkan 4-5 akses poin. Dan jika konsumsi siswa di satu sekolah meningkat, kami juga akan menambahkan akses poin," ujarnya.
Dari target tersebut, lanjut dia, Surabaya mendapat jatah yang paling banyak. Dia mengaku, Surabaya mendapatkan jatah sekitar 10 ribu sekolah. "Bukan karena tak adil, tapi kebutuhan internet di Surabaya memang tinggi. Dari total target 300 ribu akses poin, Surabaya menyerap hingga 30 persen," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager Telkom Witel Jatim Tengah Timur Sujito mengungkapkan, program Indischool baru mencapai 600 sekolah di Jatim. Yang paling banyak ada di kota Surabaya dengan capaian 147 sekolah. "Sedangkan untuk kota Sidoarjo masih ada sekitar 54 sekolah. Target kami untuk kota tersebut adalah 600 titik akses untuk 156 sekolah," jelasnya.
Soal capaian yang kecil, dia mengaku masih optimis bakal mencapai target tahun ini. "Kendala kami adalah jumlah rekanan kontraktor baru satu saja. April nanti, kami akan bekerja sama dengan lima kontraktor lainnya untuk menggenjot program kami. Jadi, kami sama sekali tak khawatir," terangnya. (bil)
General Manager Telkom Witel Jatim Suramadu Susatyo menyatakan, Telkom Indonesia akan fokus pada program Indonesian Digital School (Indischool) di Jatim tahun ini. Sebab, segmen pelajar merupakan konsumen yang paling mempunyai potensi soal konsumsi internet. "Sektor pendidikan memang yang punya kepentingan paling besar dalam akses internet," imbuhanya pada acara temu pers di Surabaya, Kamis (21/3).
Tahun ini, Telkom area Jatim sudah menargetkan akses di 40 ribu sekolah. Rencana tersebut membutuhkan setidaknya 200 ribu akses poin internet. Jumlah tersebut mencapai dua per tiga dari total rencana akses poin Jatim yakni 300 ribu unit. "Memang banyak, karena satu sekolah biasanya membutuhkan 4-5 akses poin. Dan jika konsumsi siswa di satu sekolah meningkat, kami juga akan menambahkan akses poin," ujarnya.
Dari target tersebut, lanjut dia, Surabaya mendapat jatah yang paling banyak. Dia mengaku, Surabaya mendapatkan jatah sekitar 10 ribu sekolah. "Bukan karena tak adil, tapi kebutuhan internet di Surabaya memang tinggi. Dari total target 300 ribu akses poin, Surabaya menyerap hingga 30 persen," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, General Manager Telkom Witel Jatim Tengah Timur Sujito mengungkapkan, program Indischool baru mencapai 600 sekolah di Jatim. Yang paling banyak ada di kota Surabaya dengan capaian 147 sekolah. "Sedangkan untuk kota Sidoarjo masih ada sekitar 54 sekolah. Target kami untuk kota tersebut adalah 600 titik akses untuk 156 sekolah," jelasnya.
Soal capaian yang kecil, dia mengaku masih optimis bakal mencapai target tahun ini. "Kendala kami adalah jumlah rekanan kontraktor baru satu saja. April nanti, kami akan bekerja sama dengan lima kontraktor lainnya untuk menggenjot program kami. Jadi, kami sama sekali tak khawatir," terangnya. (bil)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mei 2013, Garuda Terbangi Belitung
Redaktur : Tim Redaksi