JAKARTA - Head Of Core Network Operation Support Division Telkomsel, Dedi Suherman mengatakan pemerintah harus menggalakan broadband sebagai teknologi yang harus dijadikan perhatian utama dan masuk dalam pembangunan infrastruktur. Pasalnya, sekarang ini jamannya digital yang membutukan berbagai konvergensi antara perangkat satu dengan perangkat lainnya.
"Baru-baru ini kami menciptakan kreasi broadband di mobil. Jadi seluruh perangkat ponsel, musik, laptop, internet, bisa berjalan di mobil. Kami juga bisa memantau bagaimana keadaan rumah, suasana kantor dari mobil. Sangat praktis dan 24 jam bisa memantau semuanya,” ugkap Dedi Suherman dalam rilis yang diterima JPNN, Selasa (1/5).
Menurut Dedi, konvergensi dalam dunia telekomunikasi bisa berjalan jika sinyal dan koneksi yang bagus. Kata dia, jika operator yang digunakan sinyalnya lelet, hasilnya tidak akan optimal, gambar putus-putus. “Telkomsel sinyal dan coverage-nya bagus karena sudah menggelar 44.000 BTS dan menjangkau sekitar 97 persen wilayah populasi di Indonesia,” ungkap Dedi.
Telkomsel juga lanjut Dedi sudah mencanangkan 100 broadband cities dengan target pelanggan sebanyak 75 juta sampai akhir tahun ini. “Koneksi kami sudah tersebar ke pelosok-pelosok jadi sangat mendukung terhadap aktivitas masyarakat,” ungkap Dedi.
Berkenaan dengan konvergensi dunia selular dan otomotif Dedi meyakini, tren ini akan menjadi fenomenal manakala berbagai konten sudah bisa dijalankan dengan baik.”Intinya konvergensi tersebut berada pada konektivitas, jika jaringannya berkualitas, jangkauannya luas, maka konvergensi antar device akan berjalan maksimal. Sebaliknya, jika kualitas jelek, jangkaunnya alakadarnya, tidak akan berjalan maksimal. Nah, untuk soal kualitas jaringan, dan luasnya jangkauan Telkomsel nomor satu,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen Aplikasi dan Telematika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ashwin Sasongko mengatakan bahwa target 2012 seluruh desa di Indonesia sudah terkoneksi dengan saluran telepon, dan seluruh kecamatan di Indonesia sudah terhubung dengan internet.
“Ini target kementerian kami, sehingga daya saing dan kreativitas masyarakat di seluruh lapisan menikmati layanan internet dan telepon. Sangat baik untuk mendukung industri dan perekonomian bangsa,” ungkap Ashwin Sasongko ketika menyampaikan presentasi dalam acara seminar “Tren Konvergensi Industri Telekomunikasi dan Industri Otomotif” yang digelar oleh Pusat Studi Telekomunikasi Indonesia (PASTI) di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Senin (30/4).
Menurut Ashwin, broadband akan menjadi pendorong sektor industri lain, seperti konten, perbankan, otomotif. Ketika semua sudah terkoneksi dengan layanan broadband, lanjut Ashwin, maka diyakini pertumbuhn dan kreatifitas masyarakat akan tumbuh. “Broadband masuk dalam pembangunan infrastruktur nasional. Jadi yang namanya infrastruktur tidak hanya membangun jalan tol, jembatan, atau membuka jalan raya. Teknologi ini harus menjadi perhatian utama, sama seperti kebutuhan infrastruktur lainnya,” ungkapnya.
Ashwin mencontohkan, pabrikan mobil asal Amerika, Ford yang benar-benar jeli melihat peluang dan segmentasi. Dimana pabrikan ini kata dia, sudah berhasil mengawinkan kebutuhn industri otomotif dan selular. Seperti diketahui, salah satu produk terbarunya Ford yakni All-New Ford Focus sudah dilengkapi dengan teknologi Ford SYNC.
Teknologi tersebut menyediakan konektivitas hand-free dalam mobil yang diaktifkan melalui suara. Pengendara bisa mengaktifkan fitur tersebut dengan cara menghubungkan teknologi Bluetooth yang ada di ponsel ke perangkat layar yang dimiliki All-New Ford Focus. Tinggal perintahkan dengan suara, langsung terkoneksi dengan nomor tujuan dan melakukan calling. Atau langsung memutar lagu yang diinginkan sesuai dengan perintah kita. Rencananya, mobil tersebut akan dirilis tahun ini.
Kreatifitas semacam inilah yang dimaksud Ashwin yang menjadi karya fenomenal bagi anak bangsa. Untuk mendukung itu semua, Ashwin menghimbau kepada semua pihak, terutama operator selular untuk benar-benar mendorong terhadap program yang dicangkan pemerintah tentang broadband.”Semua pihak harus memiliki komitmen, termasuk didalamnya operator selular untuk menyajikan layanan broadband berkualitas. Konvergensi industri selular dengan industri lainnya intinya harus diikuti jaringan yang bagus dan berkualitas. Tanpa itu semua, percuma, konvergensi tidak akan berjalan,” ungkapnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inflasi April Terdorong Efek Psikologis Kenaikan Harga BBM
Redaktur : Tim Redaksi