Telur dan Cabai Mahal, Pedagang Makanan Memohon Kepada Pemerintah

Rabu, 29 Desember 2021 – 14:39 WIB
Kenaikan harga telur berimbas ke pedagang warteg. Foto: Wenti Ayu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kenaikan harga telur yang meningkat drastis akhir-akhir ini membuat sejumlah penjual makanan resah.

Pasalnya, mereka juga harus menghadapi sejumlah kenaikan harga bahan pokok lainya pada akhir 2021 ini.

BACA JUGA: Update Harga Emas 29 Desember 2021, Sabar Ya!

Salah satu pedagang warteg di Jakarta Selatan, Iis mengatakan bahwa harga telur, cabai, minyak goreng serba naik.

"Ini membuat pedagang kecil seperti saya jadi bingung," kata Iis kepada JPNN.com, Rabu (29/12).

BACA JUGA: Siapkan Hadiah Rp 1 Miliar, Nikita Mirzani: Indonesia Harus Juara!

Iis mengaku sangat terbebani dengan kenaikan harga telur ayam.

Sebab, dia tidak bisa menaikkan harga, seperti menu telur dadar dan balado karena mempertimbangkan daya beli.

BACA JUGA: Fraksi PKS Menolak Kenaikan Harga Elpiji Nonsubsidi

"Tidak ada kenaikan, tetap jual empat ribu rupiah," ungkapnya.

Iis berharap harga cepat kembali normal di awal 2022 sehingga pedagang tidak terkena imbas.

Hal yang sama juga dialami oleh penjual nasi uduk bernama Tati.

Dia mengaku terpaksa menaikkan harga jual menu masakannya, seperti semur telur dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000.

"Sebagai pedagang kecil, saya berharap pemerintah membantu. Jangan apa-apa serba mahal. Kemarin minyak, sekarang telur," ucap Tati. (mcr28/jpnn).

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler