Telusuri Tenaga Medis Korban Corona, IDI Tak Andalkan Data Pemerintah

Sabtu, 18 April 2020 – 18:12 WIB
Ketua Umum PB IDI dr Daeng M. Faqih. Foto: ANTARA/Muhammad Zulfikar

jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tengah melakukan penelusuran tentang tenaga medis yang terpapar virus corona (COVID-19). Organisasi profesi itu telah membentuk tim audit yang bergerak mandiri tanpa data pemerintah.

Menurut Ketua Umum IDI Daeng M Faqih, pihaknya tidak memperoleh data dari pemerintah tentang tenaga medis yang terpapar virus mematikan itu. "Terus terang kami tidak mendapatkan data langsung dari pemerintah, maka PB IDI membentuk tim audit untuk menelusuri siapa saja yang meninggal akibat COVID-19 dan yang terinfeksi," ujar Faqih dalam diskusi secara virtual, Sabtu (18/4).

BACA JUGA: IDI Merekomendasikan Agar Pemerintah Melarang Mudik Lebaran

Faqih menjelaskan, saat ini sudah puluhan tenaga medis yang meninggal dunia akibat COVID-19. "Terakhir yang meninggal karena COVID-19 yang kami dapat informasi sebanyak 44 orang," sebutnya.

Selain itu, ada banyak tenaga medis yang positif terjangkiti COVID-19. Yang terkini adalah penularan COVID-19 terhadap puluhan tenaga medis di RSUP Kariadi, Semarang.

BACA JUGA: Tenaga Medis RSUP dr Kariadi Positif Corona, Ganjar: Jangan Ada Stigma Negatif

"Informasi terakhir dari RS Kariadi ada 46 orang tenaga medis terpapar," tutur Faqih.

Menurut Faqih, lonjakan angka tenaga medis yang terjangkiti COVID-19 itu karena ada penularan dari seorang dokter spesialis. Merujuk hasil penelusuran, dokter tersebut menangani pasien yang belakangan diketahui telah terjangkiti virus corona.

BACA JUGA: Dokter dan Perawat Berguguran karena Covid-19 Harus Mendapat Santunan

IDI juga mencatat petugas medis di Jakarta yang terjangkiti COVID-19. "Kemudian yang terpapar infeksi di Jakarta saja sudah melebihi 80 petugas medis," katanya.(mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler