Tembak Mati Perampok Setelah Temukan Stiker Toko Perkakas

Sabtu, 03 Mei 2014 – 04:30 WIB
PERSIAPAN AKSI: Gambar CCTV menunjukkan gerombolan Rizky berbelanja di sebuah toko perkakas di Supermal Surabaya. (Guslan Gumilang/Jawa Pos)

jpnn.com - KELOMPOK perampok Rizky H memang "habis" ditumpas aparat Satreskrim Polrestabes Surabaya. Kelima komplotan spesiasil perampok rumah mewah itu ditembak mati setelah merampok rumah Candrawati, 54, di Villa Bukit Regency, CitraLand, Surabaya dengan total kerugian sekitar Rp 2,5 miliar.

Dalam aksi di rumah pengusaha batu bara tersebut, Rizky cs menyekap Candrawati dan suaminya. Mereka juga sempat tiga kali memukul Candrawati. Dalam perampokan tersebut, mereka menggondol tiga emas batangan yang masing-masing seberat 1 kg. Selain itu, mereka membawa kabur beberapa perhiasan dan uang ringgit, yuan, serta dolar Hongkong. 

BACA JUGA: Dada dan Perut Lima Perampok Rumah Mewah Dijebol Peluru Polisi

Polisi yang tertampar oleh aksi mereka itu bergerak cepat menyelidiki. ’’Setiap kejahatan selalu meninggalkan jejak. Kami pun akhirnya mendapat petunjuk,’’ ungkap Kapolrestabes Surabaya Setija Junianta. 

Petunjuk yang dimaksud Setija adalah stiker nama toko perkakas yang menempel di pembungkus tang potong yang ditinggal para perampok.

BACA JUGA: Gudang Sabu di Sentul Digerebek, Tangkap WNI dan WNA

Saat beraksi di CitraLand, Rizky cs memang meninggalkan banyak barang. Antara lain, tali tambang, empat sabit, dan tang potong. Dari stiker di tang potong itulah polisi kemudian memelototi CCTV milik toko perkakas di Supermal Surabaya yang namanya tertera di tang potong.

’’Dari rekaman CCTV, kami mendapati wajah-wajah para pelaku. Saat kami kroscek dengan korban, ternyata korban mengenali dan menyebut merekalah pelakunya,’’ papar Setija.

BACA JUGA: Kurang Uang, Nyawa Bayi Melayang Ditolak Rumah Sakit

Tidak hanya mendapati gambaran wajah para perampok, polisi juga menemukan identitas mobil yang dipakai saat beraksi. Yakni, Daihatsu Xenia silver nopol A 1145 FF. Sesuai dengan identitasnya, mobil tersebut berasal dari Serang, Banten.

’’Selasa (29/4) kami pun melacak ke Serang. Sampai di sana, kami mendapat informasi bahwa mereka balik lagi ke Surabaya,’’ terang Kanit Reserse Mobile (Resmob) Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Agung Pribadi.

Keberadaan kelompok ini terendus para aparat pada Jumat dini hari. Nah, polisi pun langsung memburu mereka. 

Pengejaran pun dilakukan saat hari sudah bergeser menjadi Jumat dini hari (2/5). Polisi juga mengeluarkan tiga kali tembakan peringatan ke udara. Tapi, upaya itu tidak digubris. Para perampok memilih tetap melaju. ’’Anggota kami lantas memutuskan untuk menembak kaca mobil di sisi sopir,’’ jelas Setija. Tembakan itu melukai dada Romulus. Dalam kondisi terluka, dia kemudian menghentikan laju mobilnya.

Saat mobil berhenti di kawasan menuju Lakarsantri, Surabaya, empat perampok di dalam mobil langsung semburat keluar. Masing-masing menenteng sabit. Mereka bermaksud menyerang mobil polisi untuk kemudian kabur. Tapi, upaya mereka tidak membuahkan hasil. Sebab, polisi merespons dengan menembak mereka.

Pada saat bersamaan, anggota polisi dengan kendaraan lain merapat. Mereka juga melepaskan tembakan. Masing-masing perampok pun terluka parah di dada dan perut, lantas roboh. Polisi lalu berupaya membawa mereka ke rumah sakit. Tapi, nyawa kelimanya sudah melayang.

’’Dari mobil mereka, kami menemukan beragam barang bukti yang menegaskan bahwa mereka adalah komplotan perampok. Salah satunya cincin kawin dengan ukiran nama Poo Siaw Tjian yang merupakan nama Tionghoa Candrawati,’’ ungkap Setija. (fim/kim/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arisan Seks Pelajar Merebak, LKAAM Minta Hukum Adat Ditegakkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler