Tembak Mati warga, Massa Bakar Polsek

Kamis, 26 Januari 2012 – 11:12 WIB

Menggala-Kampung Kecubungjaya, KecamatanGedungaji mencekam. Puluhan orang tak dikenal membakar dan menghancurkan Mapolsek Gedungaji yang terletak di Jl. Lintas Rawapitu Kecamatan Gedungaji sekitar pukul 9.00 Wib kemarin (25/1).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Lampung (Group JPNN), sekitar 50 orang dengan menggunakan kendaraan roda dua mendatangi Polsek. Ditengarai, massa datang dalam dua gelombang. Aksi mereka diawali dengan menimpuki mapolsek dengan batu. Sebelumnya, massa menswepping kompleks Polsekdan melepaskan satu orang tahanan yang ada di dalam sel. Kondisi Polsek saat itu memang sudah dalam keadaan kosong.

Lalu, disaat hampir bersamaan sekelompok orang mulai menyirami kompleks Polsek dengan bensin.  Aksi bakar membakar itu baru selesai sekitar pukul 10.30 Wib. Disamping gedung polsek yang sudah hangus terbakar,  1 mobil patroli dan enam sepeda motor yang ada dilokasi ikut hangus dilalap si jago merah. Kedatangan massa sendiri menuntut pertanggungjawaban pihak Polsek Gedungaji atas tewasnya Donny Bin Hambali (25) warga Kampung Penawar Kecamatan Gedungaji pada Senin (23/1).

“Yang datang itu massanya memang tidak terlalu banyak. Mereka awalnya menimpuk gedung Polsek,” kata Lubis warga setempat saat ditemui di lokasi kejadian. Menurut Lubis, amarah massa memang sudah tidak terbendung lagi.  Setelah puas menumpahkan amarahnya, massa lalu membubarkan diri.

Pemicu amuk massa kemarin memang ditengarai akibat tewasnya Donny. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Lampung, kejadian tewasnya Donny itu bermula pada Senin malam (23/1) sekitar pukul 00.00 Wib. Saat itu, Donny bersama rekannya Hamdani dan Yanto yang juga warga
Desa Penawar tengah berhenti di pertigaan ruas jalan Talangbuah, disebuah kompleks perkebunan sawit. Mereka saat itu mengendarai sepeda motor.

Namun, tak lama kemudian ada sejumlah polisi yang tengah berpatroli memergoki ketiga orang tersebut. Hamdani, Yanto dan Donny lalu pergi menjauh dari tempat tersebut. Alasannya, mereka merasa takut karena mereka habis minum-minuman keras. Namun, oleh polisi ketiganya dikira
pelaku kejahatan. Alhasil, polisi pun melepaskan tembakan kearah mereka. Hamdani lalu berhasil ditangkap polisi sementara Yanto berhasil kabur. Sedangkan Donny tergeletak terkapar.

Hamdani lalu dibawa ke Polsek. Hamdani sempat ditahan di polsek sebelum dibebaskan pada Selasa (24/1) sekitar pukul 23.00 Wib. Hamdani lalu pulang memberitahu kejadian yang menimpa dirinya bersama Donny dan Yanto. Menurut penuturan Sarkawi (23) saudara ipar Donny, Donny
sempat menelpon ke keluarga sebelum tewas. “Tolong cari saya. Saya kena tembak polisi,” ujar Sarkawi menirukan ucapan Donny saat menelpon keluarga.

Keluarga lalu berinisiatif melakukan pencarian. Namun, hasilnya nihil. Pencarian dilanjutkan setelah Hamdani menunjukkan lokasi tempat kejadian penembakan. Saat itu, Donny sudah ditemukan tewas. Donny ditemukan tewas dengan luka tembak di punggung bagian kiri pada sekitar pukul 08.00 Wib. Amarah massa langsung tersulut begitu
mengetahui kondisi menggenaskan yang menimpa Ayah satu anak tersebut. Dan, akhirnya massa berinisiatif membakar kantor Polsek Gedungaji.

Terpisah, Kapolres Tuba AKBP Shobarmen membenarkan bahwa pembakaran polsek Gedungaji dipicu atas tewasnya Donny. Namun, menurut versi polisi,saat itu polisi memang tengah mengejar pelaku pembegalan. Donny dan kawan-kawan ditengarai polisi sebagai salahsatu target polisi.

“Pada saat penangkapan itulah terjadi kejar-kejaran sehingga salah satu pelaku itu dilakukan tembakan melumpuhkan yang tiba-tiba diketahui pada keesokan harinya telah meninggal dunia.”Jadi memang ada laporan masyarakat yang ditempat itu sudah berulangkali terjadi begal. Dari kejadian itu,masyarakat melaporkan. Namun saat mendatangi TKP memang terjadi sedikit chaos,” katanya.

Dijelaskan Shobarmen, Polisi tak akan tinggal diam. Menurut Shobarmen, saat ini, sudah ada dua orang oknum polisi yakni Briptu U dan I yang tengah dilakukan penyelidikan atas tertembaknya Donny. Namun, disisi lain, menurutnya, pelaku pembakaran Polsek juga akan diusut oleh polisi.

“Soal itu nanti biarlah dari unit propam kami menentukan apakah tindakan mereka sudah melampaui batas atau sudah sesuai prosedur. Bagi siapa saja yang melanggar ketentuan, ya tentu akan kita lakukan hukum yang berlaku. Terkait pembakaran tentunya tiap tindakan akan ada sanksi dan akan kita proses hukum,” pungkasnya.(*)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Heli Pengawal Kasal Mendarat Darurat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler