jpnn.com, PURWOKERTO - Rumah pastor pemuka agama katolik (pastoran) yang berlokasi di belakang Gereja Santo Yosep, Jalan Kaliputih, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terbakar pada Kamis malam.
Salah seorang pegawai Kesekretariatan Gereja Santo Yosep, Aris Satmoko (29) mengatakan kebakaran yang melanda pastoran itu pertama kali diketahui sekitar pukul 19.30 WIB.
BACA JUGA: Diprotes Warga, Penerbitan Izin Gereja di Bantul Dibatalkan
"Saat sedang di ruang sekretariat, tiba-tiba listrik padam. Saya pun segera keluar untuk mengecek sekeliling gereja dan ketika mengecek ruang kerja romo, ternyata ada asap yang keluar dari ruangan itu," katanya.
Oleh karena itu, dia segera memberitahu kejadian tersebut kepada petugas keamanan dan ketika dicek lagi, terlihat adanya bunga api.
BACA JUGA: Gua Maria Grabag dan Kisah Muslim Tidur di Gereja
Menurut dia, pihaknya segera menghubungi petugas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banyumas.
Tidak lama kemudian, lima unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian dan langsung melokalisasi api agar tidak merambat ke bangungan gereja.
BACA JUGA: Jemaat Gereja Beri 2.200 Parsel Lebaran untuk Warga Muslim
Setelah api bisa dilokalisasi dan dikendalikan, kebakaran yang melanda pastoran tersebut bisa dipadamkan sekitar pukul 22.00 WIB.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Ariono Poerwanto mengatakan dugaan sementara kebakaran tersebut akibat hubungan arus pendek listrik.
"Bagian yang terbakar adalah dapur, kamar pastor, dan ruang makan atau ruang keluarga. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut dan penyebab pasti kebakaran masih diselidiki oleh petugas dari Polres Banyumas," katanya.
Salah seorang jemaat Gereja Santo Yosep, Mukti Wibowo (50) mengaku turut membantu mengeluarkan barang-barang seperti berbagai buku dan dokumen serta komputer dari dalam pastoran saat kebakaran itu terjadi.
"Saya kurang tahu persis kejadiannya, saat datang ke sini sudah gelap. Beberapa ruang yang terbakar di antaranya kamar, ruang keluarga, dan ruang makan," katanya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia