Survei Indikator Menunjukkan Ganjar Punya Tren Kenaikan, Prabowo Mengalami Penipisan

Sabtu, 30 September 2023 – 17:37 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya tentang elektabilitas bakal capres Pemilu 2024.

Hasil survei terhadap 1.200 responden itu menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami tren peningkatan, sedangkan tingkat keterpilihan Prabowo Subianto menurun.

BACA JUGA: Ketika Tangan Bu Mega Dipegang Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo di Rakernas PDIP

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi tiga capres. Namun, dalam simulasi head to head atau dua pasang calon, elektabilitas mantan gubernur Jawa Tengah itu masih di bawah Prabowo.

“Meski Ganjar di berbagai macam pertanyaan dan simulasi capres tiga nama unggul, tetapi dalam simulasi dua nama Ganjar disalip Prabowo Subianto,” kata Burhanudin dalam paparannya di Jakarta, Sabtu (30/9).

BACA JUGA: Saidiman SMRC Ungkap Mr X dan Miss X Bakal Cawapres Ganjar, Arahnya Mahfud & Khofifah

Simulasi tiga nama bakal capres dalam survei Indikator Politik Indonesia.

Pada simulasi tiga nama, Ganjar memiliki elektabilitas tertinggi dengan 37,4 persen. Di bawahnya ialah Prabowo dengan elektabilitas 33 persen, sedangkan Anies Baswedan di posisi juru kunci memiliki tingkat keterpilihan 21,5 persen.

BACA JUGA: Kubu Ganjar Tegaskan Pilpres untuk Rebut Suara Rakyat, Bukan Dukungan Presiden

Namun, pada simulasi head to head, Prabowo unggul dengan 45,3 persen, sedangkan Ganjar memiliki elektabilitas 41,2 persen.

Menurut Burhanuddin, elektabilitas Prabowo pada simulasi head to head terkerek oleh limpahan suara pendukung Anies Baswedan. Dengan asumsi Anies tidak lolos ke putaran kedua, pendukung mantan gubernur DKI Jakarta itu akan beralih mendukung Prabowo.

Walakin, Burhanuddin menyatakan kemungkinan adanya perubahan masih sangat besar. Peraih gelar doktor bidang ilmu politik dari Australian National University (ANU) itu menyebut keunggulan PRabowo atas Ganjar masih dalam rentang margin of error (toleransi kesalahan) survei.

Selain itu, masih ada 13,6 responden yang belum menentukan pilihan mereka.

“Siapa pun yang mampu menarik suara swing voters (istilah untuk para pemilih rasional yang masih bisa mengubah pilihan mereka, red) petanya akan berubah,” kata dia.

Burhanuddin menambahkan swing voters bisa didefinisikan melalui dua pengukuran. Pertama ialah kelompok yang sudah punya pilihan, tetapi bisa mengubah pilihan mereka.

Kedua adalah kelompok yang belum menentukan pilihan.

“Ini ada 13-an persen yang belum menentukan pilihan. Jika digabung, dua pengukuran itu berpotensi sangat besar terjadinya  perubahan,” tutur Burhanuddin.

Penulis buku 'Dilema PKS: Suara dan Syariah' itu menambahkan sisa waktu menuju Pilpres 2024 masih memungkinkan adanya perubahan signifikan.

“Pilpres masih empat sampai lima bulan ke depan, apalagi selisihnya (antara Ganjar dengan Prabowo, red) cuma empat persen,” katanya.

Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu juga membeber catatannya tentang dinamika elektabilitas Prabowo maupun Ganjar dari waktu ke waktu.

Pada 2021, tutur Burhanuddin, elektabilitas Prabowo jauh di atas Ganjar. Namun, belakangan ini elektabilitas ketua umum Gerindra itu merosot.

“Ganjar pelan tetapi pasti menyalip. Kemudian head to head dia mulai mengungguli Prabowo sampai akhir 2022 dan awal 2023,” imbuh Burhanuddin.

Menurut dia, elektabilitas Ganjar sempat turun saat bakal capres dari PDIP itu dianggap melakukan blunder karena menolak keikutsertaan Israel pada Piala Dunia U-20 yang sedianya akan digelar di Indonesia.

Hal itu membuat elektabilitas Prabowo meningkat. Namun, Burhanuddin menegaskan elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu berangsur turun.

“Keunggulan Prabowo melawan Ganjar mengalami penipisan dalam beberapa bulan terakhir,” kata dia.

Survei nasional Indikator Politik Indonesia itu dilaksanakan pada 25 Agustus hingga 3 September 2023. Respondennya terdistribusi secara proporsional di seluruh provinsi.

Responden survei tersebut diwawancarai secara tatap muka. Survei dengan metode simple random sampling tersebut memiliki margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(jpnn.com)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Berbisik kepada Ganjar: Setelah Dilantik jadi Presiden, Langsung...


Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler