Temuan Terbaru, 1 dari 68 Anak Terkena Autisme

Kamis, 10 April 2014 – 09:01 WIB

jpnn.com - JUMLAH anak yang mengalami autisme di dunia tidaklah sedikit. Baru-baru ini, sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan autisme terjadi pada 1 dari 68 anak. Temuan itu menunjukkan autisme pada anak mengalami jumlah peningkatan yang cukup signifikan.

Berdasarkan data tahun 2010 yang dikeluarkan US Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terjadi peningkatan 29 persen pada tingkat prevalensi autisme pada anak sejak tahun 2008. Sedangkan jika dihitung sejak tahun 2006, peningkatan yang terjadi sebesar 62 persen.

BACA JUGA: Terpikat Kebaya Bermata Merak

"Jumlah anak yang teridentifikasi mengalami autisme berlanjut pertambahannya. Dan karakter dari mereka (anak yang mengalami autisme) telah berubah seiring berjalannya waktu," kata Direktur CDC National Center, Coleen Boyle, seperti dilansir laman ABC News, Rabu (9/4).

"Dengan terjadinya peningkatan ini, dapat dilihat bahwa sangat diperlukan untuk mencari jawaban dan menyediakan pertolongan untuk menolong mereka yang mengalami autisme," tambahnya lagi.

BACA JUGA: Peneliti Temukan Metode Sederhana Deteksi Kanker

Autisme adalah sebuah spektrum dari gangguan yang akan berdampak pada perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial. Gejala autisme ini biasanya muncul pada usia 2 tahun. CDC membutuhkan waktu kurang lebih 8 tahun untuk melakukan penelitian pada 11 klinik nasional guna mendapatkan data teraktual.

"Ini (jumlah yang ditemukan dalam penelitian) merupakan perkiraan terbaik yang kami temukan mengenai autisme di Amerika Serikat," kata Boyle.

BACA JUGA: Tangkis Godaan Ngemil dengan Bayam

Namun, kelompok-kelompok advokasi menyatakan bahwa 1 dari 68 anak yang mengalami autisme masih berada di bawah perkiraan. Walaupun demikian, mereka berharap agar ada akses yang lebih baik dalam melayani anak dengan autisme.

"Ketika jumlah meningkat, jumlah pendanaan pun juga meningkat. Autisme akan membuat keluarga mengeluarkan tenaga secara emosional dan finansial," kata Michael Rosen, juru bicara Autism Speaks.

Dengan terjadinya peningkatan ini, Autism Speaks menyarankan para orang tua untuk mencari pertolongan lebih dini bagi anak yang mengalami austime. Satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui intervensi lebih dini. Walaupun demikian, Rosen sangat menyayangkan berhentinya perawatan kepada anak dengan autisme ketika mereka menginjak usia 18 tahun.

"Anda tidak akan meninggal hanya karena autisme. Anda masih akan mempunyai hidup yang panjang. Tapi setiap tahunnya, 50 ribu dari anak yang mengalami autisme yang telah berusia 18 tahun harus berhenti perawatannya. Padahal mereka sangat membutuhkan tempat untuk tinggal dan pengobatan," pungkas Rosen.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Susah Berhenti Total Merokok? Ini Penyebabnya...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler