jpnn.com, SURABAYA - Pengamatan sementara Universitas Airlangga (Unair) Surabaya atas virus yang menyebar di Bangkalan, Madura, Jawa Timur menunjukkan titik terang. Virus tersebut diduga varian B16172 Delta.
Rektor Unair Surabaya Prof Dr Mohammad Nasih menyatakan proses whole genome sequencing yang dilakukan Institute of Tropical Disease (ITD) masih belum tuntas.
Menurutnya, hanya 24 dari 40 sampel yang bisa diproses. Adapun tiga sampel di antaranya baru selesai diteliti.
BACA JUGA: Wahai Masyarakat Bangkalan, Tolong Perhatikan Imbauan Panglima TNI ini
"Sampelnya agak kurang sempurna. Kemarin dibawa ke mana-mana sehingga dari 24 sampel yang di-running masih dalam proses," ujarnya, Senin (14/6).
Namun, ada dugaan bahwa tiga sampel virus yang didapat dari Bangkalan itu mirip dengan varian yang saat ini menyebar di Kudus, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Ganjar: Ingat, Varian Baru Covid-19 Sudah Masuk Kudus, Catat Itu!
"Ciri-cirinya juga kurang lebih sama," ungkap dia.
Sebelumnya ada 28 warga Kudus terpapar virus yang awalnya menyebar pesat di India itu. Namun, Nasih belum memastikan apakah virus yang menyebar di Bangkalan itu sama dengan varian di Kudus.
BACA JUGA: Unair Masuk Daftar 500 Perguruan Tinggi Top Dunia
"Ini masih belum pasti, karena kami sedang dalami lebih lanjut," tutur dia.
Oleh karena itu, Nasih enggan menyimpulkan virus yang menyebar di Bangkalan adalah varian B16172 Delta. Sebab, dia masih menunggu kepastian dari tim peneliti untuk menyelesaikan whole genome sequencing atas 24 sampel lainnya.
Menurut Nasih, harus ada perlakuan khusus atas virus itu berdasar ciri, gejala, dan penyebarannya.
"Jadi, kami belum bisa menyimpulkan A, B, C, D, E, karena ada beberapa sampel yang bermasalah dari prosesnya," pungkas Nasih.(mcr12/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Kerahkan Personel di Zona Merah Bangkalan, Minta Kiai Ikut Turun Tangan
Redaktur & Reporter : Arry Saputra