Temui Dukun Banten, Tidur di Kuburan dan Goa

Jumat, 08 November 2013 – 16:14 WIB
Pago Satria Permana (mengenakan baju tahanan) saat diamankan Polda Metro Jaya. Foto: Boy/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Pelarian Pago Satria Permana salah satu kawanan pembunuh Holly Anggela Hayu di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, telah berakhir.

Sopir angkot K 44 jurusan Kampung Rambutan-Komsen ini ditangkap di Kampung Ciseket, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (8/11).

BACA JUGA: Polisi: Saksi Pastikan Istri Piyu Ada di TKP

Banyak kisah unik pria kelahiran Jakarta 20 Juni 1972 itu selama pelarian.

Kepala Unit V Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Komisaris Polisi Antonius Agus menerangkan bahwa pria yang masuk Daftar Pencarian Orang sejak 9 Oktober 2013 itu sempat mendatangi seorang dukun di Banten.

BACA JUGA: Pembunuh Holly Ngaku Dibayar Rp 40 Juta

Bahkan, dia sempat berdoa di kuburan supaya tak ditangkap polisi setelah sebelumnya mendengar rekan-rekan mereka sudah diringkus aparat.

"Dia sempat tidur empat hari empat malam di kuburan yang sama (di Banten), sambil berdoa supaya selamat dan tidak ditangkap," kata  Antonius Agus dalam jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (8/11) didampingi Kabid Humas Kombes Rikwanto.

BACA JUGA: Tak Dijatah Istri, Gagahi Dua Anak Kandung Bertahun-tahun

Antonius membeberkan bahwa setelah ikut dalam pembunuhan Holly, Pago pada 1 Oktober 2013 bertemu dengan tersangka Surya Hakim dan Abdul Latif di Cibinong. Di sana Pago mendapatkan bagian uang Rp 130 juta untuk menghabisi nyawa Holly.

Pago mendapat jatah Rp 40 juta, tersangka lain Ruski Rp 40 juta serta Rp 50 juta untuk keluarga El Risky Yudhistira, yang tewas di Tempat Kejadian Perkara.

Menurut Antonius, Pago menyerahkan uang bagian El Risky kepada istrinya, melalui Ruski. Sebab, Ruski merupakan teman El Risky. "Saat itu Pago menyerahkan uang kepada Ruski di Banten, lalu setelah itu Pago dan Ruski kembali ke Jakarta," ujarnya.

Nah, setelah mendengar Latief dan Surya ditangkap polisi, Pago dan Ruski kemudian kabur lagi ke Banten. Saat di Cimahi Ujung Kulon, kata dia, kedua tersangka sembunyi bahkan tidur menginap di kawasan kuburan setempat. "Dan berpindah-pindah kuburan. Sekitar lima kuburan," katanya.

Bahkan, lanjut Antonius, tersangka sempat menginap di sebuah goa selama dua malam hingga kemudian naik perahu. "Tersangka sempat menginap di Goa Sang Hyang Sira, selama dua malam. Lalu tersangka dalam pelariannya naik perahu, masuk ke hutan di daerah Ujung Kulon Banten. Kebanyakan dengan cara jalan kaki," terang Antonius.

Pada 5 November 2013, Pago dan Ruski berpisah. Pago menginap di rumah saudaranya di Ciseket. Ruski mencari tempat persembunyian lain. Kini Ruski masih diburu petugas. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tangkap Pembunuh Holly Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler