jpnn.com - PERWAKILAN Indonesia melakukan pertemuan dengan FIFA pada Selasa (26/4) hari ini di Zurich, Swiss.
Mereka yang berangkat untuk membicarakan nasib sepakbola Indonesia adalah Ketua KOI Erick Thohir (mewakili Pemerintah), Ketua Adhoc Reformasi Agum Gumelar dan Sekjen PSSI Azwan Karim, yang menggantikan Ketum PSSI yang sedang tersangkut kasus korupsi.
BACA JUGA: I Made Irawan Sudah tak Sabar
Dalam pertemuan itu, pemerintah Indonesia menitipkan empat halaman catatan kepada Erick Thohir.
"Intinya bagaimana sepakbola tata kelolanya, agar tetap kedepankan transparansi dan akuntabilitas," kata Gatot S Dewa Broto, Deputi IV Kemenpora, Selasa (26/4) pagi.
BACA JUGA: Mei, Evan Dimas Mulai Gabung
Gatot menuturkan, poin-poin kajian yang diminta oleh pemerintah juga ada empat poin. Dengan begitu, masalah sepakbola Indonesia bisa terselesaikan dengan baik.
Berikut empat poin yang diminta pemerintah agar sanksi PSSI bisa dicabut.
BACA JUGA: Persib Bandung Ketagihan
1. Tata kelola sepakbola di Indonesia harus bisa dibenahI bersama-sama, antara PSSI dan pemerintah
2. PSSI menjamin, poin pertama diketahui oleh FIFA dan memastikan itu bukan intervensi
3. Menjalankan langkah konkret pembenahan sepakbola sesuai hasil dari Komite Adhoc dan AFC untuk mereformasi sepakbola Indonesia yang bobrok ini
4. Andai pemerintah juga masuk di dalam tim Adhoc, harus dicantumkan dan dijelaskan bahwa komunikasi tiga arah antara FIFA, PSSI dan Pemerintah, tak dua arah saja.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tekuk Mavericks 4-1, Thunder Tantang Spurs di Semifinal Barat
Redaktur : Tim Redaksi