jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menerima kunjungan jajaran Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI di Puri Gedeh, Kota Semarang.
Dalam kunjungan tersebut, LKPP mendiskusikan sejumlah hal kepada Ganjar. Salah satunya terkait konsolidasi harga untuk pengadaan barang dalam negeri.
BACA JUGA: Kata LaNyalla soal Spanduk Bergambar Dirinya dengan Ganjar Pranowo
“LKPP alhamdulillah bisa diterima Pak Ganjar selaku Gubernur Provinsi Jawa Tengah. Ada beberapa hal yang ingin kita diskusikan. Salah satunya kami ingin menunjuk Jawa Tengah sebagai role model untuk konsolidasi pengadaan,” kata Ketua LKPP Hendrar Prihadi dalam siaran persnya, Jumat (9/6)
Adapun, produk yang ingin dikonsolidasikan LKPP kepada Ganjar adalah baju seragam dan furniture. Keberhasilan konsolidasi harga barang lokal di Jateng nantinya akan dicontoh di daerah lain.
BACA JUGA: Hary Tanoe dan TGB Temui Bu Mega, Perindo Mantap Dukung Ganjar Saja
“Di Kementerian Kesehatan ada USG, kemudian di BKKBN juga ada untuk stunting yang alhamdulillah kalau itu bisa berjalan bisa ada efisiensi Rp 1,69 triliun. Untuk pemerintah daerah kita tetapkan Jawa Tengah,” kata Hendrar.
Di sisi lain, Hendrar menyebut penetapan Jateng sebagai percontohan konsolidasi pengadaan barang tak lepas dari sosok Ganjar selaku gubernur. Menurut Hendrar, Ganjar adalah pemimpin yang teruji integritasnya.
BACA JUGA: Menambah Wawasan Masyarakat, Usbat Ganjar Bahas Praktik Tata Cara Salat Sesuai Sunah Nabi
“Jawa Tengah ini kan sering mendapatkan penghargaan. Kemudian kami juga melihat Pak Ganjar sangat komunikatif, integritasnya masuk. Jadi senafas dengan apa yang kita sedang lakukan di LKPP,” katanya,” katanya.
Hendrar mengatakan konsolidasi ini merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mewujudkan pengadaan barang yang efisien, transparan, cepat, menyerap produk dalam negeri, dan mencapai target pengadaan produk UMKM minimal 40 persen.
“Hari ini tayang di katalog kami sudah 4,7 juta. Kalau dibandingkan tahun lalu sekitar 2,3 juta sudah lebih seratus persen peningkatannya. Target kami sih di atas 5 juta peningkatannya,” katanya.
“Kemudian untuk efisiensi tahun lalu juga ada efisiensi 1,6 triliun, hari ini kita di bulan Juni sudah mencapai 1,69 triliun. Kita akan lakukan upaya-upaya konsolidasi pengadaan,” sambung Hendrar.
Di Pemprov Jateng sendiri, Ganjar berkomitmen untuk mengutamakan pengadaan barang dalam bentuk produk dalam negeri.
Hal itu terbukti dari realisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) di Pemprov Jateng sudah mencapai Rp 2,7 triliun atau 98,26 persen pada tahun 2022.
Sekitar 85,6 persen atau Rp 2,4 trilun dari capaian tersebut menggunakan produk dari UMKM. (cuy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan