jpnn.com, SINGAPURA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menemui sejumlah Pekerja Migran Indonesia yang bekerja sebagai Health Care Assistant (HCA) atau tenaga perawat di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Jumat (17/11).
Adapun kantor KBRI itu berlokasi di kawasan Chatsworth, Singapura.
BACA JUGA: Kemnaker & Pemkab Ponorogo Gelar Job Fair, Ada 3 Ribu Loker Tersedia
Menaker Ida berpesan agar tenaga perawat terus meningkatkan kompetensi untuk mendukung kebekerjaan sekaligus mengisi peluang kerja yang terbuka.
"Bekerja ke Singapura ini bukan hanya untuk memperoleh penghasilan yang memadai, tetapi juga untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan membentuk karakter kerja, serta pengalaman bekerja sama dalam suatu tim yang multi negara," kata dia melalui siaran pers.
BACA JUGA: Lantik 16 Pejabat Fungsional Kemnaker, Sekjen Anwar Sanusi Sampaikan Pesan Penting
Menaker Ida mengungkapkan ada tiga jabatan tenaga kesehatan di Singapura, yang belum banyak diisi oleh Pekerja Migran Indonesia.
Sebab, kandidat untuk mengisi Health Care assistant (HCA), Enrolled Nurse (EN), dan Registered Nurse (RN) harus memiliki perayaratan.
Dia menyebut kualifikasi yang dibutuhkan sekurang-kurangnya harus mengenyam pendidikan kesehatan di sekolah/universitas di Singapura atau kandidat lulus Singapore Nursing Board (SNB) Exam (Ujian untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi yaitu Enrolled Nurse dan Registered Nurse).
BACA JUGA: Aturan Baru Terbit, Menaker Ida Fauziyah Pastikan Bakal Ada Kenaikan Upah Minimum 2024
"Saya berharap teman-teman dapat bekerja dengan sungguh-sungguh sebagai Health Care Assistant (HCA) dan dapat mengambil Singapore Nursing Board (SNB) Exam, sehingga mampu menduduki jabatan yang lebih tinggi, yaitu Enrolled Nurse (EN) bahkan sampai Registered Nurse (RN)," pesan Menaker Ida.
Dia menyebut masing-masing perawat di Singapura memiliki tantangan tersendiri dan berbeda-beda, karena ada yang ditempatkan di bangsal dan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Ida Fauziyah meminta perawat agar terus belajar saat menghadapi kendala bahasa sebab di Singapura menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Melayu.
"Jangan pernah nyerah ketika menghadapi setiap tahapan, orang yang gagal biasanya tidak mampu menyesuaikan pekerjaan. Terpenting jangan pernah menyerah hadapi tahapan tersebut," ujarnya.
Sejak penempatan pertama pada Juni 2023 hingga November 2023, terdapat 60 orang Pekerja Migran Indonesia yang bekerja sebagai Health Care Assistant (HCA) di negeri berjuluk The Lion City tersebut. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menaker Ida Fauziyah Bersyukur Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun, Ini Datanya
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian