LHOKSEUMAWE - Jumhar (28) nyaris babak-belur akibat amuk puluhan warga. Pemuda asal Bireuen ini tak menyangka jika kedatangannya ke rumah tunangan, pada Sabtu (3/6) sekira pukuk 23.00 WIB, ternyata berbuah petaka. Pasalnya, penduduk Desa Ujong Blang naik pitam dan menghancurkan mobil Innova BK 1259 CS miliknya.
Kejadian menegangkan tersebut sempat berlangsung, hingga Minggu dinihari pukul 01.00 WIB. Sampai petugas kepolisian menerima informasi dan meluncur ke lokasi kejadian. Sementara Jumhar, berhasil diselamatkan aparatur gampong tanpa mengalami luka sedikitpun. Meski demikian, pemuda tersebut dipastikan merugi puluhan juta rupiah. Karena kenderaan mewah kepunyaannya ringsek berat (penyot), termasuk seluruh kaca hancur berantakan.
Informasi yang diterima wartawan Rakyat Aceh (Grup JPNN), kejadian itu berawal dari berkunjungnya korban ke rumah tunangannya, Desi. Tetapi warga menilai Jumra datang di luar waktu bertamu. Akibatnya sejumlah pemuda dan warga desa tidak senang, lantas naik pitam. Korban ternyata sudah sekian kali melakukan hal serupa. Sehingga pada Sabtu malam kemarin, kemarahan memuncak.
“Pak kepala lorong datang menemui Jumhar yang sedang di rumah tunangannya. Lalu aparatur gampong tersebut menegur serta menyuruhnya pulang Mendengar ini, Jumhar tidak menunggu lama dan langsung beranjak dari TKP," jelas Kapolsek Banda Sakti Iptu Tris Zeno.
Ketika pemuda Bireuen itu sudah berada di mobil, sejumlah pemuda terlihat masih berada di depan kenderaan, seperti hendak menghalangi. Apalagi kondisi gang menuju rumah tunangannya sangat sempit, hanya muat satu mobil saja.
Diduga merasa hendak dikeroyok, Jumhar pun turun. Sambil meninting pisau, ia lantas menemui sekumpulan pemuda desa. Sempat terjadi ribut-ribut, kemudian menikamkan senjata tajam tersebut kepada dua warga.
“Kalau dari keterangan korban, saat dia menuju mobil sempat dipukul oleh masyarakat. Sehingga dirinya mengambil pisau yang ada di mobil untuk menikam pengeroyok. Ada dua penduduk setempat terkena sabetan pisau, yakni Zulkifli (41) tergores dipinggang. Begitu juga halnya dengan Syafrizal (23), terluka dibagian lengan. Melihat inilah yang lain langsung mengamuk, selanjutnya menghancurkan mobil,” terang kapolsek.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan pihak medis, korban tidak mengalami luka pukulan atau lembam-lembam. Ini menepis keterangan kalau korban lebih awal dipukul oleh warga. Saat ini Jumhar sendiri masih meminta istirahat di rumah sakit, yang dijaga oleh petugas kepolisian.
"Intinya kami masih menunggu keputusan rapat ditingkat desa. Karena permintaan aparatur gampong telah meminta, agar perkara ditangani oleh pihak mereka terlebih dahulu. Apalagi belum ada laporan resmi dari dua pihak, baik warga maupun korban,” terang kapolsek. (agu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum PNS jadi Otak Penipuan Ratusan Juta Rupiah
Redaktur : Tim Redaksi