jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan, pihaknya melakukan pemantauan di media sosial untuk melihat sebaran hoaks dan disinformasi pada masa pandemi virus corona di Indonesia.
Hasil pemantauan, Kemenkominfo menemukan sebanyak 1.125 sebaran hoaks.
BACA JUGA: Tiga Bulan Polri Ungkap 77 Kasus Hoaks Soal Covid-19
Mengacu data Kemenkominfo, sebaran hoaks sebanyak 785 muncul di Facebook. Setelah itu, Kemenkominfo mendapatkan sebaran hoaks di Twitter (324 temuan), Instagram (10 temuan), Youtube (enam temuan).
Johnny menjelaskan, Kemenkominfo langsung menghubungi perwakilan dari empat media sosial itu setelah ditemukan sebaran hoaks.
BACA JUGA: Video Ngotot Salat Jumat Banjir Hujatan, Atalarik Syah Bilang Begini
Dia meminta kepada media sosial untuk menghapus sebaran hoaks tersebut.
"Dari 1.125 sebaran hoaks, kami telah menyampaikan keseluruhannya. Sebanyak 1.125 hoaks kepada Facebook 785, Instagram 10, Twitter 324, YouTube enam," ucap Johnny dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Rabu (8/4).
BACA JUGA: Jalankan Telegram Kapolri Idham Azis, Polisi Sikat 4 Penyebar Hoaks
Johnny melanjutkan, hingga kini baru 359 sebaran hoaks yang ditindaklanjuti oleh empat media sosial. Tercatat Facebook menghapus 303 sebaran hoaks.
Sementara itu, Twitter menghapus 53 sebaran hoaks, Instagram menghapus tiga.
"YouTube kami mengusahakannya. Masih terdapat 766 sebaran isu hoaks yang berada atau yang terdapat di platform digital. Kami sudah berkomunikasi secara rutin termasuk dengan kantor perusahaan platform global ini untuk meminta segera take down atas hoaks dan disinformasi yang berada di platform mereka," ungkap dia.
Lebih lanjut, terang Johnny, pihak Kemenkominfo menemukan 474 isu sesat berkaitan dengan corona. Isu sesat ini yang kemudian tersebar luas di media sosial.
"Kami berharap kepada masyarakat, agar menggunakan ruang digital secara sehat, cerdas, dan bermanfaat," timpal dia. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan