Temukan 28 Jeriken Besar dan Ribuan Botol di Bungker

Senin, 21 Oktober 2013 – 20:31 WIB

BANYUWANGI - Peredaran minuman keras (miras) di Banyuwangi sungguh mengkhawatirkan. Sejumlah gudang miras digerebek, di tempat lain justru tumbuh subur penyimpanan minuman memabukkan itu.

Misalnya yang terjadi di Lingkungan Mojoroto, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, kemarin. Tim Khusus (Timsus) Polres Banyuwangi menemukan gudang penyimpanan miras jenis arak. Setelah digeledah, ditemukan 28 jeriken besar berisi arak dan ribuan botol bekas minuman air mineral untuk mengisi arak Bali di tempat tersebut.

Menariknya, arak dalam jeriken itu disembunyikan dalam bungker. Modus tersebut dilakukan pemiliknya agar tidak terendus polisi. Untungnya, polisi lebih jeli. Gudang milik Asaad, 49, akhirnya digerebek. Gudang itu berjarak 200 meter dari rumah Asaad. ''Begitu kami gerebek, semua arak dan pemiliknya langsung kami bawa ke polres,'' kata Wakapolres Banyuwangi Kompol Agus Widodo yang memimpin jalannya penggerebekan Senin (21/10).

Puluhan jeriken arak itu ditemukan di sebuah bungker di gudang tersebut. Bungker dengan lubang yang hanya cukup untuk jeriken itu diduga sering dipakai untuk menyimpan miras. ''Kami sudah lama mengincarnya,'' imbuh Agus.

Terbongkarnya gudang miras berawal dari penyelidikan polisi. Tiga bulan lamanya polisi mengintai gerak-gerik Asaad. Pria tersebut dikenal lihai mengelabui polisi. Tiga bulan lalu aksinya menjual miras tercium polisi. Kala itu Wakapolres berada di sekitar Terminal Rogojampi. Dia sempat memergoki seorang warga yang naik sepeda motor sambil membawa tobos dan bertransaksi arak. ''Saya sempat tanya asal arak, katanya dari Asaad ini,'' ungkapnya.

Sejak saat itu, Wakapolres meminta anggotanya untuk menyelidiki. Timsus yang telah dibentuk diberi tugas untuk mengawasi Asaad dalam bisnis minuman yang memabukkan itu. ''Kami sering menggeledah, tapi selalu tidak menemukan bukti,'' ujar Agus.

Bisnis haram Asaad itu berhasil dibongkar setelah polisi mendapat informasi kalau pria yang tubuhnya penuh tato tersebut baru mendatangkan arak dari Bali dengan jumlah yang cukup besar. ''Dari informasi itu, kami perintahkan timsus untuk menyelidiki,'' katanya.

Untuk menemukan bukti arak, itu juga tidak mudah. Setelah menggeledah semua isi bangunan berlantai dua yang beralamat di Jalan Gajah Mada tersebut, polisi belum menemukan arak sama sekali. ''Yang ada hanya botol-botol bekas minuman mineral,'' tutur Agus.

Anggota timsus tidak patah arang. Mereka terus memeriksa di setiap sudut bangunan dan menemukan sebuah bungker di belakang toko. ''Ternyata tidak ada isinya di bungker di belakang toko alias kosong,'' jelasnya.

Dari temuan bungker itu, polisi mencoba mencari bungker lain. Upaya tersebut ternyata tidak sia-sia. Di samping ruang tunggu di pintu masuk, ditemukan bungker lagi yang berukuran lebih besar. ''Bungker dekat pintu masuk itu berisi 28 jeriken arak,'' kata Agus.

Bungker yang dipakai untuk menyimpan puluhan jeriken berisi arak itu sekilas memang tidak terlihat. Lubang bungker sebesar keramik yang berukuran 60 sentimeter kali 60 sentimeter. Lubang tersebut ditutupi dengan meja dan dipakai untuk menerima tamu. ''Sangat rapi sekali penyimpanan arak ini,'' sebut Agus.

Asaad sebagai bos arak itu memang sudah lama dijadikan target operasi. Selama ini, bisnis araknya merajalela di wilayah Kota Gandrung. ''Dia sering menjual arak kepada anak-anak muda, juga menjual hingga ke Srono dan Genteng,'' tandasnya. (abi/aif/ami/mas) 

BACA JUGA: Inilah Kronologis Kasus Video Mesum Pelajar SMP

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Giliran Polisi Periksa Ibu Asuh Holly Anggela


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler