Temukan Potongan Kaki Terkubur Sedalam 7 Meter

Kamis, 30 Januari 2014 – 06:19 WIB

JOMBANG - Medan yang berat menyulitkan upaya petugas dan warga untuk mengevakuasi korban longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jatim. Pada pencarian hari kedua kemarin yang dimulai pukul 07.00 sampai petang, tim belum menemukan tujuh korban yang hilang. 
 
Meski begitu, tim menemukan potongan kaki kiri yang diduga milik salah seorang korban. Jawa Pos Radar Mojokerto melaporkan, potongan kaki tersebut ditemukan terkubur longsoran sedalam 7 meter. Petugas terus mencari potongan tubuh yang lain. 
 
"Melihat ciri-cirinya, kaki ini adalah kaki orang dewasa," kata Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko di lokasi. "Belum bisa kami identifikasi itu potongan tubuh siapa. Warga dan keluarga korban masih mengingat ciri-ciri potongan tubuh itu," lanjutnya.
 
Pada penggalian di tengah guyuran hujan tersebut, ditemukan pula kain sarung yang melintang di bagian kaki. Diduga, kain sarung itu dipakai tidur oleh korban. "Bagian tubuh lainnya sedang kami cari. Sampai malam ini (tadi malam) tim masih menggali," ujar Nyono.
 
Potongan kaki tersebut diduga merupakan bagian tubuh keluarga Sunarimo. Rumah Sunarimo merupakan satu di antara lima rumah yang hancur terkubur longsor pada Selasa dini hari (28/1). Di rumah itu ada Mukhaiyaroh (istri), Nurul Islamiyah (anak), Panji Suprapto (menantu), dan Nindi (anak Nurul). "Melihat lokasi penemuan, itu dulu kediaman Pak Sunarimo," tutur seorang warga. Belum ada satu pun keluarga Sunarimo yang berhasil ditemukan.
 
Di sekitar lokasi yang sama, ditemukan sepeda motor Honda Vario hitam. Motor tersebut terendam lumpur sedalam 5 meter. Motor bernopol S 3330 VO tersebut adalah milik Nurul Islamiyah, anak Sunarimo. Tidak jauh dari sepeda motor milik guru MI itu, didapati beberapa perabot rumah tangga seperti bantal dan kursi plastik.
 
"Malam ini (tadi malam) pencarian terus kami lanjutkan. Kalau memang cuaca mendukung, bisa hingga larut pagi. Namun, melihat situasinya, jika tidak memungkinkan, ya kami hentikan sementara," kata Nyono.
 
Selain keluarga Sunarimo, masih ada satu keluarga lagi yang belum berhasil ditemukan. Yakni, keluarga Sail. Sebelumnya, Lilik, istri Sail, sudah ditemukan tewas bersama enam korban lain. Sementara itu, Fatkhur Rozi, putra Sail, diduga masih tertimbun tanah longsor.
 
Faktor cuaca dan kondisi struktur tanah bekas longsoran yang lembek menyulitkan upaya pencarian korban. Kedalaman material yang mengubur lima rumah itu mencapai 10"12 meter.
 
Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono yang datang ke lokasi menyatakan, 300 personel dari Polres Jombang dan Polda Jatim diterjunkan. Serta, 350 personel TNI yang meliputi anggota Kodam V/Brawijaya, Kodim 0814 Jombang, dan Korem 082 CPJY Mojokerto. Belum lagi para relawan.
 
Untuk memudahkan pelacakan posisi tujuh jasad, petugas mengerahkan empat anjing pelacak. "Karena hujan, tanahnya becek. Jadi, anjingnya tidak bisa jalan. Karena itu, agar membantu, semestinya anjing itu dinaikkan di atas backhoe. Biar optimal," ujar Unggung. 
 
"Saat kami cek, ketinggian longsornya sekitar 10 meter. Karena itu, selain mengurai dengan dua alat berat, besok (hari ini, Red) kami tambah enam anjing pelacak. Itu untuk memudahkan pencarian korban," tegasnya. (ris/nk/JPNN/c5/ca)

BACA JUGA: Ekspatriat Dituding Turut Tularkan Virus HIV

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Sambut Pelaporan Bupati Tapteng


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler