Tenaga Kesehatan Sering Hadapi Kasus Kekerasan Selama Pandemi

Kamis, 05 Agustus 2021 – 20:18 WIB
Ilustrasi, tenaga kesehatan. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Jakarta Utara Maryanto mengungkapkan kekerasan terhadap tenaga kesehatan kerap terjadi di masa pandemi.

Dia menyebutkan, salah satu contoh kasus pemukulan terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang yang terjadi pada April 2021 lalu.

BACA JUGA: Tenaga Kesehatan di Jateng Mulai Terima Vaksin Moderna

"Di Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Palembang kemarin ada perawat yang dipukul oleh orang yang mengaku sebagai salah satu oknum aparat. Ternyata, setelah diselidiki bukan," kata Maryanto dalam diskusi daring yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Kamis (5/8).

Maryanto juga menyebutkan kasus kekerasan terhadap perawat di Lampung. Perawat tersebut diserang oleh tiga orang karena mempertahankan tabung oksigen yang akan dirampas.

BACA JUGA: Menkes Budi Tegaskan Vaksinasi Booster Hanya untuk Tenaga Kesehatan

"Kami menyadari pada kasus seperti ini, masyarakat barangkali boleh saja mencintai keluarganya, tetapi jangan lupa bahwa barang yang sudah di rumah sakit itu untuk kepentingan para pasien yang membutuhkan," tambahnya.

Selain itu, lanjut Maryanto, ada pula kasus kekerasan di Garut dan ujaran kebencian yang dilakukan seorang artis media sosial di Sumatera Utara yang memengaruhi kinerja perawat.

BACA JUGA: Vaksinasi Dosis Ketiga Hanya untuk Nakes, yang Lain Jangan Memaksakan Kehendak

Dia menyebutkan influencer yang terkenal dengan nama Ratu Entok di media sosial TikTok menyampaikan kalimat-kalimat yang dianggap kurang pantas dan tidak benar.

Maryanto juga menyebutkan kasus di awal masa pandemi saat tenaga kesehatan meninggal terpapar Covid-19, jenazahnya tidak diterima masyarakat.

Menurutnya, tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang menangani Covid-19 seharusnya mendapatkan perlakuan yang baik.

"Kami berharap DPR RI Komisi IX dan Kementerian Kesehatan bisa memberikan perlindungan," ucap Maryanto. (mcr9/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler