Tenaga Medis Indonesia Masih Cueki Obat Herbal

Minggu, 23 April 2017 – 22:13 WIB
Ilustrasi suntik. Foto: AFP

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia merupakan negara penyedia bahan baku herbal terbesar kedua di dunia setelah Brasil.

Keanekaragaman hayati dan posisinya yang strategis di wilayah khatulistiwa menjadikan Indonesia surga bahan-bahan obat-obatan tradisional.

BACA JUGA: Ketahui Manfaat Salat untuk Kesehatan

Ironisnya, di tengah makin antusiasnya dunia barat ke obat-obatan herbal sebagai alternatif, Indonesia justru bertolak belakang.

Karenanya, berbagai pihak diminta aktif mendorong penggunaan obat herbal dan alami sebagai alternatif penyembuhan penyakit .

BACA JUGA: Mengapa Anda Selalu Merasa Lelah?

"Tren di Eropa kian meningkat. Uniknya di Indonesia tidak demikian. Salah satunya karena kurang diterima kalangan dokter, meski obat herbal banyak digunakan masyarakat. Mungkin disebabkan adanya keterbatasan dalam penulisan resep untuk sediaan jadi,"  ujar Guru Besar Farmakologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) Aznan Lelo, Sabtu (22/4).

Menurut dia, perlu dukungan pemerintah dan berbagai pihak untuk menggalakkan penggunaan obat herbal.

BACA JUGA: Nikah Beda Usia 45 Tahun, Rela Korbankan Harta Rp 2,6 Miliar

Salah satunya melalui penyebaran informasi lengkap dari obat herbal itu sendiri dengan bukti klinik yang teruji.

"Dengan informasi yang jelas khasiat dan efeknya, sehingga pasien benar dalam menggunakan dan memperoleh manfaatnya," ungkapnya.

Di sisi lain, kebebasan masyarakat menggunakan obat herbal perlu diwaspadai agar terhindar dari efek yang merugikan. 

Dia mencontohkan, sozo formula manggata 1 (SoMan) merupakan salah satu obat tradisional yang telah teruji klinis di UGM untuk pengobatan penyakit diabetes.

Hal itu diamini Guru Besar Fakultas Farmasi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) Zullies Ikawati.

"Pengujian dilakukan di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mulai Desember 2015 hingga Mei 2016," katanya.‎ (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratu Sulam Alis Mulai Incar Konsumen Pria


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler