Tenang, Ganjar Pranowo Jamin Keamanan Saudara dari Papua di Jawa Tengah

Selasa, 20 Agustus 2019 – 10:45 WIB
Ganjar Pranowo. Foto: M. Fathra NI/JPNN.com

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjamin keamanan mahasiswa Papua yang sedang menempuh studi di berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah.

"Tenang saja, saya jamin keamanan saudara dari Papua yang ada di sini. Saya minta juga kepada seluruh masyarakat Jawa Tengah ikut menjaga karena mereka adalah saudara kita sebangsa se-Tanah Air, apalagi banyak saudara kita dari Papua ini sedang sekolah, mari jaga agar belajarnya tidak terganggu dengan urusan ini," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (20/8).

BACA JUGA: Pernyataan Wali Kota Malang terkait Kabar Pemulangan Mahasiswa asal Papua

Ganjar juga meminta kepada semua masyarakat di Indonesia, khususnya warga Jateng untuk menahan diri dan tidak melakukan hal-hal yang justru memperkeruh situasi, serta disebarkan melalui media sosial.

Hal tersebut disampaikan Pranowo menanggapi kericuhan antara mahasiswa Papua dengan sejumlah masyarakat dan oknum-oknum organisasi massa tertentu di Surabaya dan Malang, Senin (19/8), yang kemudian meluas hingga ke sejumlah daerah.

BACA JUGA: Kerusuhan di Papua, Airnav Siapkan Sejumlah Rencana Pengalihan Penerbangan

BACA JUGA: Pernyataan Wali Kota Malang terkait Kabar Pemulangan Mahasiswa asal Papua

"Saya minta semua harus menahan diri. Sudah, ayo saling memaafkan, jangan dikembangkan lagi, kadang satu kalimat yang tidak baik, semua tulisan yang masuk dalam medsos tidak baik, itu akan membakar. Nanti penumpang gelap yang ingin Indonesia tidak bersatu akan memanfaatkan. Mari menjaga diri, saling memaafkan," ujar Ganjar.

BACA JUGA: Merespons Dua Peristiwa, Gerakan Satu Bangsa: Pancasila dan NKRI Sedang Diuji

Terkait dengan jaminan keamanan mahasiswa Papua di Jawa Tengah, Ganjar mengaku sudah menelepon Gubernur Papua Lukas Enembe, sejumlah tokoh agama Papua dan mahasiswa Papua.

Menurut Ganjar, hal ini ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, di mana tidak boleh dalam bermasyarakat menggunakan kata yang tidak pantas dan dapat menyinggung perasaan orang lain.

"Betapa penting budi pekerti, berhati-hati, menjaga perasaan, kita harus sadar bahwa Indonesia punya kultur yang berbeda-beda. Tentu ya tidak ada orang yang menerima dikatakan binatang, maka tidak bisa menerima. Siapa yang mengatakan itu, harus secepatnya meminta maaf," pungkasnya. (wisnu/ant/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaca Depan Pecah, Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Dijaga Ketat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler