jpnn.com, PAPUA - Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto memastikan pelayanan navigasi penerbangan di Bandar Udara Rendani, Manokwari, serta Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua, berjalan normal pada Senin (19/8) pascaaksi protes massa di wilayah Kota Manokwari dan Kota Sorong, Papua.
“Kami sudah menghimpun sejumlah informasi dari Kantor Cabang Perum LPPNPI di Sorong dan Manokwari Papua dipastikan aksi protes massa tidak mengganggu aktivitas pelayanan navigasi penerbangan. Penerbangan tetap berlangsung normal dan aman sejauh ini,” ujar Novie.
BACA JUGA: Merespons Dua Peristiwa, Gerakan Satu Bangsa: Pancasila dan NKRI Sedang Diuji
Hal itu terbukti, sejak pagi pelayanan penerbangan di Manokwari dan Sorong berjalan normal. Sore, ada lima penerbangan yang mendapat layanan navigasi, yakni Lion Air dengan nomor penerbangan JT 799 tujuan Sentani-Sorong dialihkan ke Manado; Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ571 dari Manokwari menuju Sorong; serta tiga penerbangan Wings Air (ATR72) dari Sorong menuju Ambon.
Novie menambahkan berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Cabang dan Kepala Unit Kantor Cabang Perum LPPNPI di Sorong dan Manokwari, serta Kepala Otoritas Wilayah IX, saat ini kondisi Bandar Udara masih dalam keadaan aman dan terkendali, begitu pula dengan kondisi peralatan navigasi penerbangan di dua Bandar Udara tersebut.
BACA JUGA: Anak Buah Surya Paloh Minta Media Asing Tak Rusak Citra Indonesia dengan Berita Papua
BACA JUGA: Masyarakat Papua Marah, Manokwari Rusuh
AirNav Indonesia sambung Novie berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholer terkait tetap siap siaga terhadap situasi yang ada, termasuk rencana kontingensi juga disiapkan.
BACA JUGA: Kaca Depan Pecah, Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Dijaga Ketat
“Kami sudah menyiapkan sejumlah rencana untuk semua kondisi, termasuk pengalihan penerbangan. Kami siapkan Bandara Frans Kaisiepo Biak dan Bandara Pattimura Ambon, atau bisa kami arahkan untuk kembali ke Bandara asal. Sebagai tindakan preventif, antar Air Traffic Service Unit terus melakukan koordinasi,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Novie, AirNav siap mendukung upaya pemulihan keamanan oleh pemerintah dengan mengoperasikan layanan di luar jam operasinya.
“Bersama dengan bandara, bila jam operasi diperpanjang untuk mendukung pemulihan keamanan, kami siap. Kami akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan memantau perkembangan kondisi di lapangan 24 jam, untuk menjamin keselamatan dan keamanan penerbangan di ujung timur Indonesia,” pungkas Novie.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muktamar PKB Perlu Keluarkan Memorandum Persaudaraan untuk Papua
Redaktur & Reporter : Yessy