jpnn.com - jpnn.com - Luis Milla Aspas yang kini dipercaya melatih tim nasional (timnas) Indonesia senior dan U-23 menghadapi persoalan. Ada masalah bahasa yang akan menjadi kendala bagi pelatih asal Spanyol itu.
Namun, PSSI menganggap kendala itu bukan persoalan besar. Wakil Ketua Umum I PSSI Joko Driyono menyatakan, Indonesia punya pengalaman serupa saat ajang SEA Games 1991 silam di Manila, Filipina.
BACA JUGA: Milla Akan Atasi Kendala Bahasa dengan Cara Ini
"Ya, kondisinya mungkin sama dengan 1991. Tidak masalah," kata Joko saat ditemui di kantor PSSI, Jumat (20/1) malam.
Saat itu, lanjut Joko, pelatih asal Rusia Anatoly Polosin yang menjadi pelatih timnas Merah Putih tidak bisa berbahasa Indonesia, Polosin juga tak bisa berbahasa Inggris.
BACA JUGA: Luis Milla: Silakan Bertanya Tapi Jangan Soal Kontrak
Polosin, kata Jokoi, hanya bisa berbahasa Rusia. Tapi, pemain Timnas Indonesia saat itu tetap memahami pesan dan perintah Polosin sehingga Indonesia bisa meraih SEA Games1991.
Karenanya faktor bahasa bukan menjadi pertimbangan penting bagi PSSI dalam memilih pelatih Timnas Indonesia. "Ya mungkin itu juga jadi bagian alasan kenapa dia kami pakai," ujarnya lantas tertawa.
BACA JUGA: Tiba di Kantor PSSI, Luis Milla: Hello, hai...
Sekadar catatan, medali emas yang diraih Timnas Merah Putih pada 1991 merupakan prestasi tertinggi selama hampir tiga dekade terakhir. Setelah 1991, prestasi Timnas senior sudah tak pernah terlihat di Asia Tenggara. Skuat Garuda hanya mentok meraih perak atau menjadi finalis.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Dia Pelatih Timnas U-19 dan U-15 Pilihan PSSI
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad