jpnn.com, LOMBOK - Serentetan aksi terorisme di Surabaya, Sidoarjo, dan Riau tidak berimbas negatif terhadap pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan, belum ada pembatalan pemesanan kamar hotel dari para wisatawan domestik dan mancanegara.
BACA JUGA: Sejenak Melepas Penat dengan Keindahan Tambora
Dia menambahkan, travel advice yang dikeluarkan beberapa negara juga tidak berdampak negatif.
"Sekarang masih normal. Tidak ada pembatalan booking sampai dengan periode ini. Dampak travel advice tidak terlalu mengkhawatirkan," ujar Faozal di Mataram, Selasa (15/5).
BACA JUGA: NTB Pede Kunjungan Turis Rusia Naik 50 Persen
Menurut dia, travel advice yang dikeluarkan beberapa negara hanya sebatas imbauan. Travel advice berbeda dengan travel warning.
NTB sendiri sudah memiliki pengalaman travel warning saat Gunung Agung di Bali meletus.
BACA JUGA: Kejar 4 Juta Travelista, NTB Garap Pasar Rusia
Saat ini, Pemprov NTB dan para pelaku industri pariwisata sedang menyiapkan strategi untuk mengantisipasi dampak aksi terorisme. Namun, dia menjamin NTB aman dikunjungi.
"Kami akan terus meyakinkan Lombok aman," kata Faozal.
Sementara itu, Pemprov Nusa Tenggara Timur (NTT) juga meminta wisatawan tidak takut berlibur.
Kepala Dinas Pariwisata NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan, situasi di daerahnya tetap aman.
"NTT aman untuk dikunjungi. Silakan datang ke NTT," ucap Marius.
Menurut Marius, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga kenyamanan wisatawan di NTT. Di antaranya dengan Polda NTT, Korem, dan BIN.
Marius menambahkan, travel advice yang dikeluarkan beberapa negara merupakan hal yang wajar.
Dia menyebut pemerintah Indonesia pernah mengeluarkan travel advice saat Prancis dihantam aksi pengeboman pada 2015 lalu.
“Tidak ada hal yang mengkhawatirkan secara berlebihan. Semuanya berjalan sesuai dengan jalurnya," kata Marius. (jos/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ragil