jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Surabaya memastikan soal yang akan dihadapi siswa SMP/sederajat tidak akan melenceng dari kisi-kisi.
Hal itu menyusul ramainya keluhan siswa SMA dan SMK yang sebelumnya mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
BACA JUGA: Sinkronisasi Jaringan UNBK SMP Molor Dua Jam
Mereka mengeluhkan soal UNBK yang lebih sulit daripada soal saat tryout.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Ikhsan menjelaskan, soal sudah disesuaikan dengan kisi-kisi yang ditentukan dari pusat.
BACA JUGA: Soal UN Beredar di Medsos, Pelaku Diduga Siswa Peserta Ujian
Kisi-kisi itu pun telah ''digodok" dengan masukan tenaga ahli dari berbagai perguruan tinggi. "Dari pusat juga sudah ada tryout untuk soal-soal itu," terang Ikhsan.
Untuk lebih menguatkan siswa, dispendik sebelumnya mengimbau para guru agar melakukan pendampingan secara intensif.
BACA JUGA: Kemendikbud Telusuri Jejak Digital Penyebar Soal UN
Karena SMP merupakan kewenangan pemkot, dalam hal ini dispendik lebih bisa intensif mendampingi siswa.
"Kami rasa para siswa ini sudah sangat siap. Sebab, sebelumnya mereka mengikuti USBN selama sembilan hari," imbuhnya.
Dia berharap, banyaknya keluhan yang dilontarkan siswa SMA dan SMK tidak terjadi dalam pelaksanaan UNBK SMP.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Menengah Dispendik Sudarminto menambahkan, soal sudah melalui review beberapa kali.
Karena itu, bisa dipastikan kesesuaiannya dengan soal-soal latihan sebelumnya dalam tryout.
Dispendik, lanjut dia, juga intensif memberikan pelatihan atau tryout bagi siswa SMP/sederajat sejak tahun lalu.
"Kami bekali sejak awal mereka kelas tiga (kelas IX, Red), jadi sudah familier dengan soalnya," terangnya.
Meski begitu, tingkat kesulitan soal memang ditambah dalam setiap tryout berikutnya.
Itu dilakukan untuk melatih siswa agar bisa memecahkan soal hingga tingkat kesulitan maksimal.
Siswa SMP/sederajat akan mengikuti UNBK selama empat hari. Diawali hari pertama dengan mata pelajaran bahasa Indonesia, kemudian disusul matematika, bahasa Inggris, dan IPA.
Karena menggunakan sistem komputer, lanjut dia, ujian hanya bisa dilaksanakan satu mapel sehari.
Di luar itu, siswa yang belum mencapai nilai minimal bisa mengikuti UNBK susulan pada 8-9 Mei 2018. Dalam ujian susulan tersebut, barulah siswa menghadapi dua mapel per hari.
Setelah UNBK, siswa SMP/sederajat masih harus menghadapi lanjutan USBN lagi. Total ada 11 mapel yang diujikan dalam USBN.
Sembilan di antaranya sudah dilaksanakan pada 9-19 April 2018. Tersisa dua mapel, yakni kerajinan tangan dan kesenian (KTK) serta bahasa daerah. Keduanya diujikan pada 2-3 Mei 2018. (deb/c7/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FSGI: Mendikbud Tidak Cukup Hanya Minta Maaf
Redaktur & Reporter : Natalia