jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah menjamin stok beras aman menjelang Ramadan. Untuk memastikan stok pangan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Pemprov Jatim mengirim beras ke berbagai provinsi, Kamis (19/4).
Langkah itu dilakukan untuk memenuhi beras pada kawasan non penghasil beras.
BACA JUGA: Sambut Bulan Suci, Penguin Gelar Tandon Berkah Ramadan
”Ini wajar didistribusikan ke daerah yang membutuhkan karena kita negara kesatuan,” kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Kemendag mengajak seluruh pedagang beras di pasar tradisional menjual beras sesuai harga eceran tertinggi (HET), terutama menyambut hari besar keagamaan.
BACA JUGA: Dirut Food Station Pastikan Stok Pangan DKI Jakarta Aman
Jika pasar sedang dalam kondisi stabil, Bulog tidak perlu menyalurkan beras. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan beras, Bulog siap menyuplai.
Selain beras, pemerintah mengendalikan bahan kebutuhan pokok lain.
BACA JUGA: Harga Cabai dan Ayam Potong Naik Lumayan
Antara lain, gula, minyak goreng, telur, daging ayam, dan daging sapi.
Khusus minyak goreng, pemerintah mengatur regulasi bahwa perusahaan wajib menyediakan dalam kemasan sederhana dan curah.
Setidaknya minimal 20 persen dari total produksi. Maksimal, pertengahan Mei, minyak goreng kemasan sederhana itu sudah harus disediakan dengan harga Rp 11 ribu per kilogram.
Untuk telur dan daging ayam, pemerintah berupaya menstabilkan harga agar tidak terlalu jatuh.
Sebab, pihaknya khawatir harga turun terlalu jauh menjelang puasa.
Untuk daging sapi, pasokan diharapkan bisa dalam bentuk frozen dengan harga Rp 80 ribu per kilogram.
Sementara itu, Pemprov Jatim membutuhkan dana sekitar Rp 900 miliar untuk membeli alat pengering (dryer) gabah.
Pembelian dryer itu dilakukan agar beras bisa lebih tahan lama ketika disimpan di gudang Bulog.
Dengan demikian, stok beras di Jatim bisa lebih maksimal.
Gubernur Jawa Timur Soekarwo menjelaskan, alat pengering gabah sangat dibutuhkan.
Selama ini alat pengering yang dimiliki Bulog tidak maksimal lantaran banyak yang rusak.
”Pengeringan ini penting agar kualitas beras hasil panen bagus. Kalau kadar airnya banyak, beras tidak awet disimpan, banyak yang pecah,” ucap Soekarwo. (puj/c20/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Ramadan Jokowi Minta Terjunkan BIN
Redaktur : Tim Redaksi