Tenang, Stok Pangan Masih Melimpah Meski Ratusan Hektare Tanaman Padi Gagal Panen

Sabtu, 21 September 2019 – 21:07 WIB
Seorang petani di Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak membabat tanaman padi yang gagal panen akibat kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan. Foto: Istimewa/Antara

jpnn.com, LEBAK - 454 hektare tanaman padi di Kabupaten Lebak, Banten, dilaporkan gagal panen. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya seluas 425 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan.

"Semua tanaman padi yang gagal panen itu akibat kemarau yang menyebabkan terjadi kekeringan," kata Pelaksana Data Statistik Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Supardi, Sabtu (21/9).

BACA JUGA: Gagal Panen, Kerugian Pertanian di Cianjur Mencapai Rp 69,87 Miliar

Meski terjadi gagal panen, namun produksi pangan di Kabupaten Lebak sampai Agustus 2019 mencapai 205.208 ton. Selama ini, konsumsi beras masyarakat Kabupaten Lebak rata-rata 143.724 ton/tahun dengan penduduk sekitar 1,2 juta.

Karena itu, produksi beras sampai Agustus 2019 surplus 109.393 ton atau mencukupi kebutuhan untuk sembilan bulan ke depan. "Kami menjamin stok pangan masih melimpah," katanya.

BACA JUGA: Ratusan Petani Terancam Gagal Panen di Musim Kemarau

Menurut dia, selama ini kekeringan yang terjadi terjadi akibat kemarau panjang di Kabupaten Lebak tidak menjadikan ancaman krisis pangan.

Berdasarkan data Januari hingga Agustus 2019 angka tanam 56,68 persen dari lahan baku pertanian sawah seluas 41.000 hektare.

Selain itu juga pemerintah daerah mengoptimalkan gerakan pompanisasi di lahan-lahan yang terdapat sumber potensi air permukaan.

"Saya kira areal pesawahan yang gagal panen itu relatif kecil dibandingkan angka tanam, bahkan awal Oktober 2019 juga ada gerakan tanam," ujarnya.

Ia mengatakan, tanaman pangan yang gagal panen antara usia 30 hingga 40 hari setelah tanam (HST) kekeringan akibat kemarau panjang.

Kebanyakan areal persawahan itu di Kecamatan Wanasalam dan Malingping karena tidak terdapat pasokan air dari saluran irigasi. Karena itu, pemerintah diharapkan ke depan merealisasikan perbaikan maupun pembangunan irigasi.

Sebab, kondisi jaringan irigasi yang ada sudah tidak berfungsi optimal. "Kami yakin jika iigasi itu dibangun tidak akan terjadi gagal panen,meski kemarau panjang," tambah Supriadi. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler