Toko cupcake dan air jeruk milik seorang gadis berusia 11 tahun ditutup oleh Pemerintah Kota Bunbury karena alasan khawatir tidak sehat dan aman.

 

BACA JUGA: Korban Kebakaran Black Saturday Menang Gugatan Kompensasi Senilai Rp5 Triliun.

Chelsea Ruderforth (11) membangun tenda di pinggir jalan di Barat Daya Kota Bunburry dan menjual air jeruk buatan rumahan, cupcakes and kue pie. Ibu Chelsea, Marissa Rudeforth mengatakan anaknya hanya ingin mendapatkan uang sebelum Natal. "Ini hari yang sangat menyedihkan ketika seorang anak tidak bisa mendapatkan uang tambahan dari menjual cupcake dan air jeruk, " kata Ruderforth. Dia dan anaknya Chelsea sangat sedih dengan keputusan pemerintah kota menutup tenda jualan mereka sebelum toko idaman mereka sempat dibuka. Dewan kota menyadari keberadaan tenda jualan itu setelah Ruderforths mempromosikan tenda jualan mereka di media sosial sebelum tenda itu dibuka. Sejumlah warga masyarakat melaporkan rencana mereka berjualan ke dewan kota. Manajer Kesehatan dari Dewan Kota Bunburry, Sarah Upton mengatakan ketika staffnya tiba Chelsea bahkan belum selesai menata tenda jualan mereka. "Warga kota mengeluhkan jenis produk makanan yang mereka gunakan dan ada sebagian juga yang menilai tenda jualan mereka membahayakan orang yang hendak menepi,; kata Upton.
"Warga kota sangat mendukung niatan chelsea untuk berwirausaha, namun penting juga untuk mencari saran dari profesional terkait aturan yang disyaratkan untuk berjualan makanan," "Custard dan krim merupakan produk yang beresiko tinggi, produk seperti itu tidak boleh dibuat sendiri dirumah untuk dijual kembali," "Dia juga mendirikan tenda berjualannya disisi jalan yang sibuk dan dewan mendapati tidak ada tempat lain bagi pengendara untuk menepi dengan aman," katanya. Ruderforth mengaku dirinya sangat kecewa mengingat dewan kota tidak memberitahu mereka mengenai keluhan warga akan rencana berjualan mereka sebelumnya karena menurutnya para pembeli bisa menggunakan kebijaksanaannya. "Untuk membuka tenda ini, kami membangun cafe kecil dan harus mengeluarkan sejumlah perabit dan Chelsea bangung sejak jam 4 pagi untuk mulai membuat kue, dan semua menggunakan bahan yang segar," katanya.
"Kami memahami prinsip yang ditekankan pemerintah kota tapi menurut saya konsumen akan menyadari kalau ini tenda jualan yang dikelola oleh anak berusia 11 tahun,"
Ruderforth mengatakan Chelsea sangat bahagia dengan dukungan yang didapatkannya dari warga menyusul penghentian rencananya berjualan. "Pada hari itu dia sangat sedih, tapi sekarang dia sudah cukup merasa termotivasi oleh dukungan semua," Kue cupcake yang tidak jadi dijual akhirnya diberikan secara cuma-cuma untuk keluarga dan teman dan pemerintah kota mengaku akan membantu Chelsea mendirikan tenda jualan yang memenuhi aturan.

"Jika Chelsea memang bisa membuat makanan maka akan selalu terbuka peluang baginyauntuk membuka toko kue yang diidamkannya di masa depan," "Kami tentu saja bersedia memberinya saran untuk memastikan produk makanan yang dibuatnya aman dikonsumsi orang dan juga disimpan dengan aman, namun keluhan masyarakat umumnya karena produk yang digunakan adalah produk yang beresiko."

 

BACA JUGA: Toilet Umum Setengah Badan di Gold Coast Diprotes Warga

BACA JUGA: Tony Abbott : Perbincangan Rencana Teror di Australia Meningkat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Kelompok Anti-Islam di Sydney Ditangkap

Berita Terkait