Teng! Arus Mudik Dimulai

Rabu, 31 Juli 2013 – 08:05 WIB

jpnn.com - BEKASI SELATAN - H-9 Lebaran arus mudik di Kota Bekasi mulai tampak terlihat. Di sejumlah pangkalan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun terminal Bekasi, para calon pemudik sudah terlihat.   

Kepala Terminal Bekasi, Zeno Bachtiar, mengatakan setiap hari jumlah penumpang di Terminal Induk Kota Bekasi mencapai 3.000 hingga 4.000 penumpang dengan jumlah armada bus yang disiapkan sebanyak 300.

BACA JUGA: Puncak Arus Mudik Diprediksi Maju

’’Di terminal (H-9) cenderung sepi, kemungkinan hari Minggu (H-4) mulai ramai,” katanya kepada Radar Bekasi (Grup JPNN), kemarin.

Sementara itu, beberapa penumpang mengaku calon pemudik lebih memilih untuk pulang ke kampung halamannya lebih awal karena menghindari antrean dan tumpukan penumpang. Selain itu, juga menghindari kenaikan tarif yang diberlakukan oleh Perusahaan Otobus (PO).

BACA JUGA: Ahok Juga Curigai Indikasi Korupsi di Dishub DKI

Para pemudik H-9 ini rata-rata dengan tujuan lintas Sumatra, seperti Lampung, Palembang, dan Pagar Alam. Selain itu, juga terdapat pemudik ke wilayah Jawa Tengah, seperti Kebumen, Purwokerto, dan sejumlah tempat lainnya.

Selain di terminal Bekasi, sejumlah pool bus juga tampak mengalami peningkatan. Mereka merupakan calon pemudik dengan tujuan lintas wilayah.

BACA JUGA: Ikuti Saran Lulung, Ahok Ubah Gaya Bicara

Salah satu pemudik, Yessi yang mengaku hendak mudik ke Lampung mengatakan, memilih melakukan perjalanan lebih awal saat ini dikarenakan jarak tempuh ke kampung halamannya sangat memakan waktu.

Di samping itu pula, niatnya untuk mudik jauh-jauh hari ini juga dilakukan untuk menghindari lonjakan tarif angkutan bus yang biasanya terjadi pada H-7 lebaran.

’’Biasanya harga tiket naik kalau sudah H-7, sekarang saya beli 180 ribu tapi nanti H-7 harga tiket sudah mencapai 300 ribu,” tuturnya.

Kenaikan harga tiket itu diketahui berdasarkan pengalaman tahun lalu. Menurut dia, tahun sebelumnya pihak PO menjual harga tiket hampir dua kali lipat dari tarif sebelumnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Supandi Budiman membenarkan, kenaikan tarif hari raya biasa terjadi pada H-7 lebaran, yakni kenaikan tarif secara tuslah. Namun, saat ini kenaikan tarif pembatas tersebut belum diputuskan. Merujuk tahun lalu, kenaikan mencapai 30 persen dari sebelumnya.

’’Kalau sudah ada tuslah, PO tidak boleh menaikkan tarif melebihi yang sudah ditentukan,” katanya.

Kendati demikian, pihaknya akan terus memantau penjualan tiket yang dilakukan oleh perusahaan otobus (PO). Dia mengaku akan menindak tegas bila ada perusahaan yang menaikkan tarif tak sesuai ketentuan. ’’Pasti akan ditindak, karena sudah merugikan,” jelasnya. (adi)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Babel Meninggal, Ahok Merasa Kehilangan Ayah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler