jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengaku ingin mengubah cara bicaranya. Saat ini Ahok tengah belajar memilih kata-kata yang lebih halus saat berbicara.
Hal ini diungkapkannya saat ditanya mengenai dugaan korupsi di jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta. Wagub yang biasa disapa Ahok ini mengaku tidak mau memecat anak buahnya yang terbukti korupsi.
BACA JUGA: Gubernur Babel Meninggal, Ahok Merasa Kehilangan Ayah
"Ahok kan sudah diperingatin ngomongnya harus diperhalus sedikit. Nggak boleh bilang pecat lagi tapi disekolahkan, sekolahkan kemana? Bisa ke Cipinang kan boleh, jadi saya sudah belajar kosakata yang halus," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/7).
Hal ini dilakukan Ahok untuk memenuhi keinginan warga yang tidak suka dengan gaya bicaranya. Ahok menilai masyarakat lebih bisa menerima pemimpin yang berbicara dengan santun.
BACA JUGA: Ahok Merasa Tidak Salah
"Kalau harga naik jadi disesuaikan, dicopot jadi rotasi penyegaran, preman jadi freeman, mucikari jadi agensi," paparnya.
Belakangan gaya bicara Ahok terus diprotes berbagai pihak. Bahkan kemarin, sejumlah ormas Betawi berunjuk rasa di depan Balai Kota memprotes pernyataan Ahok. Gaya bicara politisi Partai Gerindra ini dinilai terlalu provokatif dan arogan.
BACA JUGA: PPP Sudah Lama Kesal dengan Ahok
Sebelumnya, Wakil DPRD DKI dari Fraksi PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung sempat memperingatkan Ahok tentang hal serupa. Ia mengingatkan Ahok agar hati-hati dalam berbicara terutama terkait pedagan kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang.
"Dulu pernah tahun 1997, PKL ini pernah sampai bakar kantor kecamatan Tanah Abang. Mereka mudah tersulut, jadi Anda jangan bicara kencang-kencang. Apa mau peristiwa itu terulang lagi sekarang?" kata Lulung di gedung DPRD DKI Jakarta, pada Jumat (27/7) kemarin. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Perintahkan Wali Kota Tindak PKL Ngeyel
Redaktur : Tim Redaksi