HAWORTH - Seorang pria asal Haworth, Inggris meninggal dunia setelah selama bertahun-tahun kecanduan berat coca-cola. Dalam seharinya, pria bernama Paul Inman tersebut bisa menghabiskan 3 liter minuman bersoda. Dari hasil pemeriksaan dokter, disimpulkan Paul meninggal karena paru-parunya mengalami pembengkakan hingga membesar tiga kali dari berat normal. Kondisi ini terjadi karena korban amat candu minuman soda sehingga kadar natrium di tubuh sangat rendah.
"Aku bukan ahli patologi, tapi aku tahu penyebabnya itu (kecanduan coca-cola) dua jam setelah kematiannya," ucap ibu korban, Alison Inman seperti dirilis The Sun, Kamis (30/5). Selaku ibu, Alison mengaku sudah berulangkali mengingatkan sang anak agar menghentikan kebiasaan buruknya. Namun hobi minum yang sudah dilakukan sejak umur 10 tahun tersebut terus dilakukan Paul hingga dia meninggal pada umur 30 tahun.
Paul tinggal di sebuah flat di Three Sisters Home Care, Haworth, tempat dimana dia ditemukan tewas di kamar tidurnya oleh seorang petugas pada Maret tahun lalu. Paul yang mengidap Asperger Syndrome, gejala autis yang membuat penderitanya kesulitan berkomunikasi dengan lingkungannya, memang pecandu rokok namun dokter memastikan bukan rokok yang menjadi penyebab kematiannya.
Kasus Paul dibuka lagi oleh pengadilan untuk memastikan dia tewas karena sebab alami.
Sementara dari catatan huffingtonpost, ini bukan kasus pertama kematian diakibatkan kecanduan soft drink. Februari lalu seorang ibu beranak delapan asal Selandia Baru bernama Natasha Harris, meninggal terserang jantung setelah menenggak 10 liter Coca-Cola dalam sehari. Akibat kecanduan Coca-Cola ditambah merokok, Natasha mengidap tekanan darah tinggi bahkan berakibat pada salah satu anaknya yang lahir tanpa email gigi.(pra/jpnn)
"Aku bukan ahli patologi, tapi aku tahu penyebabnya itu (kecanduan coca-cola) dua jam setelah kematiannya," ucap ibu korban, Alison Inman seperti dirilis The Sun, Kamis (30/5). Selaku ibu, Alison mengaku sudah berulangkali mengingatkan sang anak agar menghentikan kebiasaan buruknya. Namun hobi minum yang sudah dilakukan sejak umur 10 tahun tersebut terus dilakukan Paul hingga dia meninggal pada umur 30 tahun.
Paul tinggal di sebuah flat di Three Sisters Home Care, Haworth, tempat dimana dia ditemukan tewas di kamar tidurnya oleh seorang petugas pada Maret tahun lalu. Paul yang mengidap Asperger Syndrome, gejala autis yang membuat penderitanya kesulitan berkomunikasi dengan lingkungannya, memang pecandu rokok namun dokter memastikan bukan rokok yang menjadi penyebab kematiannya.
Kasus Paul dibuka lagi oleh pengadilan untuk memastikan dia tewas karena sebab alami.
Sementara dari catatan huffingtonpost, ini bukan kasus pertama kematian diakibatkan kecanduan soft drink. Februari lalu seorang ibu beranak delapan asal Selandia Baru bernama Natasha Harris, meninggal terserang jantung setelah menenggak 10 liter Coca-Cola dalam sehari. Akibat kecanduan Coca-Cola ditambah merokok, Natasha mengidap tekanan darah tinggi bahkan berakibat pada salah satu anaknya yang lahir tanpa email gigi.(pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditemukan Kitab Taurat Tertua Di Dunia
Redaktur : Tim Redaksi