Tengkorak Manusia di Tanah Laut Itu Ternyata Orang yang Dilaporkan Hilang 10 Bulan Lalu

Kamis, 12 Oktober 2023 – 13:26 WIB
Polisi sedang mengumpulkan tulang belulang hasil temuan kerangka manusia di area perkebunan kelapa sawit, di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Senin (9/10/2023). Foto: ANTARA/HO-Polres Tanah Laut

jpnn.com, TANAH LAUT - Penemuan kerangka dan tengkorak manusia di wilayah perkebunan kelapa sawit mulai menemukan titik terang.

Jajaran Satuan Reskrim Polres Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) mengungkap tengkorak tersebut adalah korban yang dinyatakan hilang oleh pihak keluarga sejak 24 Desember 2022.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Ciri-ciri Tengkorak Lelaki dalam Karung di Garut, Simak!

“Korban ditemukan di area kebun sawit, hasil penyelidikan sementara belum ada tanda yang mengarah ke tindak pidana,” kata Kanit Pidana Umum Polres Tanah Laut Ipda Aini saat dikonfirmasi di Tanah Laut, Rabu (11/10) malam.

Aini menyebutkan kerangka dan tengkorak manusia yang memiliki identitas bernama Taufik, 27, itu ditemukan oleh petugas dan masyarakat di Desa Sungai Pinang, RT/RW 01/01, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, pada Senin (9/10) lalu sekitar pukul 00.30 WITA.

BACA JUGA: Bintangi Film Panji Tengkorak, Denny Sumargo Hampir Mau Muntah, Kenapa?

“Pada hari yang sama yakni sekitar pukul 23.00, korban kami serahkan ke pihak keluarga,” ucapnya.

Dia menyebutkan tulang belulang tersebut diterima langsung oleh Parhani selaku kakak kandung korban.

BACA JUGA: Ini Hasil Visum Tim Forensik Wanita yang Tewas di Jalan Noerdin Pandji, Tengkorak Kepala Pecah

Aini menjelaskan pihak keluarga meyakini korban sebagai anggota keluarga karena terdapat beberapa tanda dan ciri-ciri, yakni satu buah gigi depan bagian atas sudah patah, kebiasaan korban membawa dompet lebih dari satu, lalu ibu korban yakni Fatimah meyakini dompet yang ditemukan petugas adalah milik anaknya.

Selanjutnya, para saksi mengatakan korban terbiasa membawa uang pecahan Rp 10.000, hal itu terbukti ada lembaran uang pecahan sesuai besaran tersebut tersimpan di dalam dompet korban.

Kemudian korban juga disebut memiliki riwayat penyakit epilepsi yakni gangguan sistem susunan saraf.

“Penemuan mayat sampai tahap penyelidikan karena sudah ada pihak yang mengakui korban sebagai anggota keluarga, pihak keluarga juga menolak untuk diautopsi,” ujar Aini.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler