jpnn.com, JAKARTA - Pegiat media sosial Ferdinand Hutahaean menyampaikan dukacita setelah mengetahui Ustaz Tengku Zulkarnain meninggal dunia di RS Prof Tabrani, Pekanbaru, Riau, Senin (10/5) pukul 18.40 WIB.
Ferdinand awalnya tidak percaya saat membaca berita tentang meninggalnya Tengku Zulkarnain.
BACA JUGA: Yusril Mengenang Tengku Zulkarnain: Sosok yang Keras, Tetapi Tulus
"Benarkah Tengku meninggal? Kok teman-teman pada ngucapin Innalillahi? Apakah info itu valid? Saya belum berani ucapkan turut berduka, saya belum yakin. Baru tadi saya berdoa untuk kesembuhan beliau," tulis Ferdinand melalui akun @FerdinandHaean3 di Twitter.
Setelah kabar duka tentang meninggalnya mantan wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu valid, Ferdinand pun menyampaikan ikut berdukacita.
BACA JUGA: Mau Masuk Palembang, 1.500 Kendaraan Pemudik Diminta Memutar Balik, Capek Deh
"Turut Berdukacita sedalam-dalamnya atas telah berpulangnya Tengku Zulkarnain. Semoga Tengku mendapat tempat terbaik sesuai dengan amal ibadah dan perbuatannya. Semoga juga ini peringatan bahwa Covid-19 ini mengerikan," tulis Ferdinand.
Saat dikonfirmasi JPNN.com, eks politikus Partai Demokrat itu mengatakan memang sering berbeda pendapat dan saling sindir dengan almarhum di media sosial.
BACA JUGA: Klaster Tarawih, Puluhan Warga Positif Covid-19, Enam Meninggal, Innalillahi
"Namun, tak ada kebencian di hati saya kepada beliau. Siang tadi saya tulus mendoakan kesembuhan untuk beliau dengan harapan bahwa Covid akan membuat beliau mengevaluasi perjalanan hidup. Tetapi Allah berkehendak lain, Tengku dipanggil kembali berpulang," tuturnya.
Pria yang pernah memimpin Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) ini juga mengingatkan masyarakat yang masih kukuh untuk mudik agar tidak menganggap remeh virus Corona.
"Pesan saya juga kepada seluruh masyarakat yang masih berhasrat untuk mudik, jadikan ini pelajaran bahwa Covid-19 ini pembunuh sadis. Jangan jadi pengantar virus pembunuh kepada keluarga di kampung karena ngotot mudi," pungkas Ferdinand Hutahaean. (fat/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam